Berita Luar Negeri
Warga Singapura Panik, Serbu Supermaket Setelah Status Darurat Virus Corona Naik
Warga Singapura berbondong-bondong menyerbu supermarket setelah pemerintah menaikkan status darurat virus corona dari kuning menjadi oranye
Sementara Chief Executive FairPrice, yang juga anggota parlemen Seah Kian Peng, menyerukan agar warga menghentikan aksi belanja ini dan tidak perlu menimbun kebutuhan pokok.
“Stok kami bisa terus diperbarui. Tetapi jika semua terus membeli lebih banyak dari yang diperlukan, maka jumlahnya tidak akan pernah cukup. Mari kita tenang,” pinta Seah.
Saat Kompas.com mencoba mengecek, memang benar stok barang di supermarket Singapura diisi kembali dengan cepat oleh otoritas lokal.
Berbicara dengan warga yang ikut menyerbu supermarket, Jason mengatakan dia memutuskan membeli lebih banyak roti untuk persediaan jika terjadi apa-apa.
“Saya membeli untuk berjaga-jaga kalau misalnya keadaan memburuk hingga tidak bisa keluar rumah.
Ketika keadaan itu terjadi, akan sulit memperoleh makanan.” katanya.
• Sebelum Tenggelam, Saiful Rahmi Belajar Berenang Bersama Teman-temannya
Namun, tidak semua warga juga berpikiran sama untuk menimbun stok makanan.
Salah satunya adalah Eunice Lee.
“Benar saya ke supermarket. Namun hanya untuk membeli barang-barang yang sudah habis di rumah seperti beras dan yoghurt.” terang profesional di bidang teknologi itu.
Eunice percaya, stok yang habis akan selalu diganti dengan cepat sehingga tidak perlu panik memborong di supermarket.
• Ustaz Bachtiar Nasir Jadi Penceramah Dalam Peresmian Masjid Agung dan Maulid di Abdya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Status Darurat Virus Corona Naik, Warga Singapura Panik Serbu Supermarket",