Ini Para Pengusaha Nasional yang Dulunya Wartawan
Tanggal 9 Februari lalu diperingati sebagai Hari Pers Nasional (HPN). Peran kerja wartawan tak bisa dilepaskan dari pasang surut ekonomi negara
SERAMBINEWS.COM - Tanggal 9 Februari lalu diperingati sebagai Hari Pers Nasional (HPN).
Peran kerja wartawan tak bisa dilepaskan dari pasang surut ekonomi negara.
Tanpa mereka, tak ada pemberitaan yang bisa dinikmati masyarakat.
Sejumlah pengusaha dan tokoh penting di Indonesia, banyak yang dulunya berasal dari wartawan.
Sebelum sesukses sekarang, mereka juga di masa lalunya berjibaku di lapangan mencari berita.
• Ratusan Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Positif Terinfeksi Virus Corona
Berikut sederet pengusaha yang di masa mudanya sempat mencicipi profesi jurnalis.
1. Dahlan Iskan

Siapa yang tak kenal dengan tokoh satu ini.
Pengusaha yang dikenal dengan grup media Jawa Pos ini mengawali karirnya sebagai wartawan lapangan.
Dahlan lahir di Magetan 69 tahun lalu itu pernah menjadi wartawan sebuah surat kabar di Kalimantan Timur.
Lulusan IAIN ini kemudian melanjutkan karir jurnalistiknya di Tempo.
• VIDEO - Keluarga 32 Nelayan Aceh yang Ditahan Otoritas Thailand Menangis dan Tak Bisa Tidur
Karir di perusahaan media terus menanjak hingga kemudian dirinya memimpin surat kabar Jawa Pos yang saat itu dalam kondisi sulit dengan oplah saat itu baru 6.000 eksemplar.
Siapa sangka, di bawah tangan dinginnya, koran yang berbasis di Surabaya ini berkembang pesat jadi koran nasional dengan jaringan media di hampir semua daerah di Indonesia.
Karirnya kemudian berlanjut di lingkaran pemerintahan.
Dahlan pernah menjabat sebagai Dirut PLN sebelum kemudian ditunjuk menjadi Menteri BUMN.
• Untuk Lepaskan Ban di Leher Buaya, Dua Ahli Satwa Didatangkan dari Australia
2. Bambang Soesatyo

Ketimbang sebagai pengusaha tajir, Bambang Soesatyo lebih dikenal karena karir politiknya.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini pernah menjadi Ketum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi e-KTP.
• Prajurit Afghanistan Bunuh Dua Tentara Amerika Serikat, Serang Dengan Senapan Mesin
Sebelum terjun ke dunia bisnis, Bamsoet pernah menjadi wartawan di harian Prioritas pada tahun 1980-an.
Karirnya terus berlanjut hingga menduduki posisi pemimpin redaksi Suara Karya, koran yang berafiliasi dengan Partai Golkar.
Bisnis yang digeluti Bamsoet yakni pertambangan.
Dia tercatat pernah menjadi Direktur Kodeco Timber.
Saat ini karirnya lebih banyak dihabiskan di dunia politik.
• VIDEO - Keluarga 32 Nelayan Aceh yang Ditahan Otoritas Thailand Menangis dan Tak Bisa Tidur
3. Jakob Oetama

Dunia Jakoeb Oetama tak pernah jauh dari media.
Pendiri Grup Kompas Gramedia ini mengawali karir wartawan di surat kabar mingguan Penabur.
• Trending Twitter #PrayForThailand, Artis Davika Hoorne Turut Angkat Bicara
Bersama rekannya, PK Ojong dia kemudian mendirikan Harian Kompas.
Sukses pria asal Magelang ini tak lahir secara instan.
Jakob Oetama membesarkan Grup Kompas Gramedia dari nol.
Saat ini, Kompas Gramedia tak hanya berfokus pada media, namun saat ini sudah merambah ke sektor lain seperti properti, toko buku, perhotelan, hingga percetakan.
• Ustaz Bachtiar Nasir Tiba di Abdya, Besok Ceramah Maulid dan Syukuran Peresmian Masjid Agung
4. Goenawan Mohamad
Nama Goenawan Mohamad tak bisa dilepaskan dari Majalah Tempo.
Sebelum mendirikan Tempo, pria kelahiran Batang 79 tahun ini pernah menjadi wartawan lapangan di berbagai media seperti Majalah Horison dan Majalah Swasembada.
Meski tak lagi jadi wartawan, Goenawan Mohamad masih aktif menulis.
Dirinya secara rutin menulis di rubrik Catatan Pinggir di majalah yang didirikannya.
Sebagai pengusaha media, Goenawan Mohamad saat ini lebih banyak menghabiskan masa tuanya dengan mengasuh Salihara, komunitas sastra yang berada di kawasan Pasar Minggu.
• Pimpinan DPRA Temui Penjual Mi Aceh yang Berduel dengan Preman Bertato
5. Budiono Darsono
Sosok Budiono Darsono dikenal luas sebagai pendiri sejumlah portal media online.
Dulunya, Budiarso Darsono mengawali karir sebagai wartawan di Tabloid Detik.
Titik balik karirnya sebagai pengusaha media justru setelah tempat kerjanya tersebut kolaps setelah dibredel pemerintah Orde Baru.
Budiono Darsono sempat bergabung di Trans Corp saat pengusaha media Chairul Tanjung mengakuisisi portal media Detik.
Belakangan, dirinya memilih keluar dari CT Corp dan mendirikan media online yang dirintisnya bersama rekan-rekan sejawatnya.
• Razia Pengemis dan Peminta Sumbangan, Satpol PP Aceh Besar Amankan 16 Orang Gepeng
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Deretan Pengusaha Nasional yang Dulunya Wartawan",