Berita Abdya
Ketua DPRK Abdya Minta Kilang Padi Modern atau RMU Milik Pemkab Dikelola Pihak Profesional
Pasalnya, kehadiran Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp 7,75 miliar ini sangat didambakan para petani di Abdya.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
Kabarnya, ada beberapa item pekerjaan yang perlu ditambah, salah satunya lantai jalan, pembangunan gedung penyimpanan gabah dan sarana pendukung.
RMU atau kilang padi modern itu, bisa mengeringkan padi dengan kapasitas 30 ton per 8 jam atau 2 hingga 3 ton per jam.
Bukan itu saja, beras yang diproduksikan dua macam, yaitu premium dan medium.
• RSUD Munyang Kute Bener Meriah Buka Layanan Pasien Jantung dan Jiwa, Ini Jadwalnya
Beras langsung terseleksi atau terpisah hasilnya antara beras bagus dan sedang layaknya pabrik padi modern di luar Aceh
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, drh Nasruddin, mengatakan RMU itu, ditargetkan pertengahan 2020 sudah bisa dioperasikan.
"Insya Allah, tahun ini sudah kita fungsikan," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, drh Nasruddin kepada Serambinews.com, Minggu (9/2/2020).
Namun, kata Nasruddin, pabrik padi modern yang dibangun menggunakan DOKA 2019 itu, harus diserahkan kepada pihak ketiga.
"Kalau regulasi ini selesai, maka langsung bisa digunakan.
Namun, persoalan ini, tentu kita konsultasikan lagi sama pimpinan," ujarnya.
• VIRAL Video Seorang Wanita Sengaja Ludahi Gagang Pintu di Daerah Terinfeksi Corona, Polisi Bertindak
Nasruddin berharap dengan pembangunan pabrik padi modern itu, bisa menjawab keresahan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim.
Bahwa selama ini setiap panen, masyarakat menjual atau 'mengekspor' hasil panennya kepada pengusaha luar Abdya.
"Apalagi RMU ini, terdiri penggilingan padi dan pengeringan gabah," terangnya.
Dengan adanya mesin pengeringan gabah itu, sebutnya, maka masyarakat tidak perlu khawatir padinya dipotong saat hujan dengan mesin potong.
Terlebih, tambahnya, kapasitas dryer atau pengeringnya mencapai 30 ton untuk 8 jam, sehingga sangat membantu petani dan para pengusaha padi lokal.
"Kita berharap dengan adanya RMU itu, hasil panen tidak perlu dijual kepada pengusaha luar Abdya," cetusnya.
Menurutnya, fenomena penjualan gabah ke pengusaha luar Abdya itu, disebabkan para pengusaha padi di Abdya tidak memiliki mesin pengeringan.
Lantai penjemur gabah sangat terbatas.
"Kita berharap, kehadiran RMU ini menjadi solusi, dan petani kita pun bisa menjual gabah dengan harga yang menguntungkan mereka," pungkasnya. (*)