Berita Aceh Selatan

Terkait Kerusakan Jalan Bulohseuma, Pengawas: Itu Masih dalam Tahap Pemeliharaan

Sebab proyek pembangunan jalan Bulohseuma tersebut menurutnya masih dalam tahap pemeliharaan.

Penulis: Taufik Zass | Editor: Yusmadi
Foto Kiriman Teuku Heru
Kondisi pengerjaan proyek pembangunan jalan Bulohseuma, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan yang menghubungkan ke perbatasan Aceh Singkil. Jalan tersebut baru saja selesai dikerjakan namun sudah mulai rusak dengan kondisi terkelupas, retak dan terlihat banyak berlubang. 

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Terkait jalan Bulohseuma, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan yang baru selesai dibangun namun kondisinya sudah rusak menurut Pengawas dari PT Nuansa Galaxi, Junaidi akan diperbaiki.

Sebab proyek pembangunan jalan Bulohseuma tersebut menurutnya masih dalam tahap pemeliharaan.

"InsyaAllah yang rusak itu akan diperbaiki kemba. Sebab sekarangkan masih dalam tahap pemeliharaan. Kemungkinan Minggu depan akan turun untuk memperbaiki badan jalan yang rusak tersebut," kata Junaidi kepada Serambi, Senin (10/02/2020) malam.

Menurut Junaidi kerusakan itu bukan diakibatkan oleh kualitas aspal, melainkan kondisi tanah di proyek tersebut yang bergambut.

"Kalau dia bilang kualitas apa dia punya keahlian dibidang itu,? Dasar apa Ali Zamzami mengatakan kualitasnya nggak bagus," kata Junaidi.

Junaidi memperkirakan kerusakan jalan yang baru selesai dibangun itu sekitar 100 atau 200 meter. Namun demikian, lanjutnya, pihak rekanan bersedia memperbaiki kembali karena proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan.

"Yang pasti dimana yang rusak akan diperbaiki," pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, masyarakat sangat dikecewakan dengan hasil pengerjaan proyek pembangunan jalan Bulohseuma, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan yang menghubungkan ke perbatasan Aceh Singkil.

Pasalnya, jalan tersebut baru saja selesai dikerjakan namun sudah mulai rusak dengan kondisi terkelupas, retak dan terlihat banyak berlubang.

"Proyek dengan nilai Rp 19 miliar lebih ini dari sumber dana Otsus Aceh tahun 2019 yang dikerjakan oleh PT Bina Pratama Persada dengan Konsultan pengawas PT Nuansa Galaksi baru saja selesai sekitar sebulan yang lalu tersebut diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi teknis," kata Ketua LSM Forum Pemantau dan Kajian Kebijakan (Formak) Aceh Selatan, Ali Zamzami kepada Serambi, Senin (10/2/2020).

Buruknya kualitas pelaksanaan proyek tersebut, lanjutnya diduga karena lemahnya pengawasan dari pihak Dinas dan PT Nuansa Galaxi selaku konsultan pengawas proyek tersebut.

Salah seorang masyarakat Trumon, Teuku Heru juga menyampaikan kekecewaannya dan melaporkan kepada LSM FORMAK.

"Selain itu Tokoh Masyarakat Trumon, T Iskandar juga menyampaikan bahwa kondisi fisik jalan tersebut saat ini sangat memprihatinkan dan saya khawatir dalam waktu tidak lama sepanjang jalan tersebut akan terjadi kerusakan parah, karena terlihat dilapangan itu ketebalan aspal yang sangat tipis dan kekuatan rekatan aspalnya juga diragukan," ungkap Ali Zamzami.

Karena, lanjut Ali Zamzami, menurut pengakuan T Iskandar saat dirinya mencoba korek dengan tangan saja begitu mudah terurai dan terkelupas.

Menyahuti dan menindak lanjuti laporan warga tersebut, pihaknya dari LSM FORMAK akan secepatnya melakukan investigasi lapangan dan selanjutnya akan membuat laporan hukum ke pihak yang berwajib dalam hal ini Polda Aceh dan Kejati Aceh.

"Mengingat proyek tersebut milik Pemerintahan Aceh dibawah kendali Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh. Rusaknya jalan yang baru dikerjakan itu memang sudah menjadi kekhawatiran kita sejak awal pengerjaan tahun lalu, jika pihak pelaksana proyek bekerja sesuai spesifikasi tehnik, tidak mungkin jalan itu langsung rusak baru dalam hitungan bulan kalau tidak karena buruknya kualitas pekerjaan," ungkapnya.

Anak Karen Pooroe Meninggal, Bagaimana Status Marshanda Selaku Pemilik Apartemen?

Dua Peserta Raih Nilai Passing Grade Tertinggi Sementara di Bener Meriah, Ini Nama-Namanya

Ini Para Pengusaha Nasional yang Dulunya Wartawan

Dalam kesempatan itu, Ali Zamzami juga meminta kepada Tim Teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh untuk kembali turun kelapangan melakukan uji Forensik kontruksi dengan cara "Core drill" ulang untuk melihat ketebalan Aspal di Lapangan serta perlu dilakukan audit fisik secara kesuluruhan.

Terkait kondisi tersebut, Serambi belum berhasil memperoleh penjelasan dari KPA Dinas PUPR Aceh, Mawardi dan Pelaksana PT Bina Pratama Persada, Iskandar. Pasalnya Nomor HP keduanya dalam keadaan tidak aktif. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved