Tangani Gangguan Gajah, Wakil Rakyat Aceh dan Dirjen KSDAE Tinjau Bener Meriah
Penanganan hewan gajah yang acap masuk ke pemukiman penduduk di Bener Meriah akan dilakukan secara komprehensif oleh Pemerintah Kabupaten...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Tangani Gangguan Gajah, Wakil Rakyat Aceh dan Dirjen KSDAE Tinjau Bener Meriah
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Penanganan hewan gajah yang acap masuk ke pemukiman penduduk di Bener Meriah akan dilakukan secara komprehensif oleh pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat melalui Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dirjen KSDAE, Ir Wiratno MSc bersama wakil rakyat Aceh di Komisi IV DPR RI, Muslim SHI MM, dari Partai Demokrat secara khusus akan meninjau ke Kecamatan Pintu Rime Bener Meriah.
Dijadwalkan, kunjungan ke Bener Meriah pada 23 Februari 2020 mendatang, dan langsung meninjau lokasi lintasan gajah di Kecamatan Pintu Rime Gayo.
"Persoalan gajah ini sangat serius direspon oleh Pusat. Karena itu saya mengajak Dirjen KSDAE datang ke Bener Meriah untuk melihat langsung ke lapangan dan bertemu dengan masyarakat dan pemerintah daerah setempat," kata Muslim di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Politisi Partai Demokrat Muslim, mengatakan, ada beberapa opsi dalam rangka penanganan gajah di Bener Meriah. Termasuk membangun kawasan agro wisata dan eko wisata dimana gajah menjadi bagian dari potensi pariwisata, seperti di Lampung dan Tangkahan Sumatera Utara.
• Menelusuri Jejak Syekh Abdurrauf As Singkili di Tanah Kelahirannya
• 100 Hektare Lahan di Aceh Tenggara Terbakar, Ini Penjelasan Kalaksa BPBD Kutacane
• Cegah Kebakaran di Aceh Singkil, Koramil Gencarkan Kampanye Karhutla
"Setelah kita lihat ke lapangan bersama Pak Dirjen, baru nanti ditetapkan opsi penanagannya seperti apa. Sebab masalah gajah ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Pemkab Bener Meriah. Ini harus dilakukan bersama-sama dengan provinsi dan pusat," tambah Muslim.
Persoalan gajah di Bener Meriah, tidak hanya merusak kebun dan rumah penduduk, melainkan sudah memakan korban jiwa.
Pada akhir 2019 lalu, setidaknya terdapat 14 rumah warga di Desa Rime Raya, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, dirusak kawanan gajah liar.
Tercatat delapan orang tewas akibat konflik masyarakat dengan gajah di Kecamatan Pintu Rime sejak 2011.
Catatan ini sebelumnya disampaikan Reje (kepada desa) Kampung Rime Raya, Muklis.
Muklis menjelaskan warga selama ini hanya bisa mengantisipasi serangan gajah liar tersebut dengan menyalakan petasan pada saat satwa dilindungi tersebut mulai mendekati rumah-rumah penduduk, meskipun kadang-kadang mereka kehabisan petasan.
"Warga di sini jaga malam. Jadi kami secara bergantian melakukan ronda tiap malam untuk mengantisipasi kedatangan gajah di kampung kami. Cuma kadang kami kehabisan mercon," katanya.
Ia juga menyebutkan kawanan gajah selain merusak rumah warga juga ikut memporak-porandakan tanaman di kebun milik warga. Karena itu masyarakat meminta solusi terbaik pemerintah dalam penanganan konflik gajah yang terus terjadi saban tahun.
"Kalau lahan warga kita hitung sejak bertahun-tahun sudah ratusan hektar dirusak. Karena gajah setiap tahun pasti datang," katanya.(*)
• Haji Uma Ajukan Penangguhan Penahanan Pedagang Mi Aceh, Kasus Tewasnya Preman Medan
• Tukang Bikin Gaduh hingga Konflik Kepentingan, Inilah Deretan Menteri Jokowi yang Layak Dicopot
• Masih Ingat dengan Pemeran Eneng dan Kaus Kaki Ajaib 13 Tahun Lalu? Begini Kabarnya Sekarang