Berita Pidie Jaya

Warga Gampong Sagoe Bangun Jembatan Darurat dari Bambu, Padahal Sudah Ada Jembatan Permanen

Padahal tak jauh dari jembatan darurat ini, ada satu jembatan permanen yang sudah dibangun pemerintah sejak tahun 2015

Penulis: Abdullah Gani | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ABDULLAH GANI
Warga Gampong Sagoue, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, Selasa (11/2/2020) membangun jembatan darurat dari batang bambu tak jauh dari jembatan permanen di gampong itu. SERAMBINEWS,COM/ABDULLAH GANI 

Padahal tak jauh dari jembatan darurat ini, ada satu jembatan permanen yang sudah dibangun pemerintah sejak tahun 2015

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS,COM, MEUREUDU - Sejumlah warga Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, membangun jembatan darurat, Selasa (11/2/2020). 

Jembatan dari bambu mereka bangun sebagai sarana penyeberangan untuk melintasi sungai di desa itu.

Padahal tak jauh dari jembatan darurat ini, ada satu jembatan permanen yang sudah dibangun pemerintah sejak tahun 2015.

Miswardi, seorang pekerja jembatan darurat ini mengungkap alasan mereka membangun jembatan itu, yakni karena jembatan permanen tak bisa dilintasi.  

Pasalnya, kedua ujung jembatan atau abutment (kepala jembatan ini), kata Miswar belum dibangun. 

Penyebarannya Terus Meningkat, Kenali Ciri-ciri Virus Corona hingga Pencegahannya

Persiraja Tantang PSMS Medan, 21 Februari di Lhong Raya

Awalnya Takut, Akhirnya Kakek 75 Tahun Ini Berani Disunat, Istri: Paling Cuma Sakit Sehari Dua Hari

Akibatnya sangat sulit bagi sebagian warga usia lanjut, apalagi anak-anak ketika menyeberang. 

"Untuk menaiki jembatan permanen yang lumayan tinggi sangat sulit dilakukan anak-anak. Jika terpeleset akan terjatuh dan itu sering terjadi," ujar Miswardi. 

Padahal di seberang jembatan itu ada dayah yang juga masih dalam Gampong Sagoue. 

"Jadi untuk memudahkan anak-anak ke dayah, maka kami bangunlah jembatan darurat," kata Miswardi.

Miswardi menambahkan pembangunan jembatan darurat dari batang bambu ini dilakukan secara swadaya oleh sejumlah warga dan tidak diupahkan.

Sementara batang bambu yang jumlahnya sekitar 30 batang merupakan sumbangan masyarakat setempat.

Keuchik Gampong Sagoue, H Azhar, kepada Serambinews,com menyebutkan, warganya terpaksa membangun jembatan darurat ini. 

Kabid Bina Marga Dinas PU Pidie Jaya, Edy, yang dihubungiSerambinews.com mengatakan pihaknya belum tahu warga membangun jembatan darurat karena terkendala dengan jembatan permanen. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved