Dililit Ular
Ini Alasan Suami Korban Bacok Istri di Subulussalam Yakin Istrinya Itu Bermimpi Lihat Ular
Saman Sihotang adalah penduduk Desa Kuta Tengah, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, yang dibacok istrinya saat mereka tidur bersama pada malam
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Saman Sihotang adalah penduduk Desa Kuta Tengah, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, yang dibacok istrinya saat mereka tidur bersama pada malam hari.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Saman Sihotang (54) mengaku yakin istrinya bermimpi lihat ular, sehingga membacoknya berkali-kali dengan maksud membacok ular.
Saman Sihotang adalah penduduk Desa Kuta Tengah, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, yang dibacok istrinya saat mereka tidur bersama pada malam hari.
Saman menyampaikan hal ini saat berbincang-bincang dengan wartawan, Jumat (14/2/2020) di ruang rawat Gedung Batu-Batu RSUD Subulussalam.
Keyakinan Saman istrinya terbawa mimpi hingga melukai dirinya sangat beralasan.
Pertama, kata Saman, dia menikah dengan istri antara 8-12 Februari 1996 silam.
• Wamen PUPR, HRD, dan Bupati Sarkawi Tinjau Lokasi Jembatan Enang-Enang, Pembangunan Dimulai 2021
Nah, dalam kurun 24 tahun mengarungi mahligai rumah tangga, tidak pernah bertengkar dengan sang istri hingga main pukul.
”Sejak menikah entah tanggal 8 atau 12 Februari 1996 lalu, kalau katanya bertengkar, saya tokok sikit aja pun tidak pernah,” kata Saman
Selain itu, lanjut Saman sang istri sejak 2017 lalu terpaksa dirujuk ke RSUZA Banda Aceh menjalani pengobatan akibat menderita penyempitan pembuluh darah alias strok.
Bahkan, kata Saman mereka pindah dari tempat tinggal awal di Desa Penuntungan (SKPC) ke Kuta Tengah Penanggalan juga atas saran orang-orang kampong demi kesembuhan sang istri.
Setelah pindah, istri Saman mulai bisa berjalan walaupun belum pulih total.
• Sambut Hari Jadi Kota Takengon, Pemkab dan Smile Train Aceh Gelar Operasi Gratis Bibir Sumbing

Lantaran itu pula, Saman sangat yakin dengan alasan sang istri jika pembacokan itu dilakukannya karena mimpi melihat ular.
Saman sendiri tidak yakin jika sang istri sengaja membacoknya di alam sadar.
Sebab menurut Saman, jika melihat fisik istrinya saat ini, jangankan berantam didorong sedikit saja sebenarnya sudah terjatuh.
”Kalau kita lihatnya badannya, kalau kondisi seperti ini didorong saja udah jatuh, makanya saya yakin dia mimpi,” pungkas Saman.
Sebagaimana berita sebelumnya, Saman Sihotang yang dibacok berkali-kali oleh istrinya, kini kondisinya berangsur pulih.
“Suah agak mendingan,” kata Saman di ruang rawat Gedung Batu-Batu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subulussalam.
Ketika ditanyai wartawan, Saman menceritakan dengan jelas kronogis peristiwa pembacokan yang dialami.
Dikatakan, siang sebelum insiden pembacokan menimpanya, dia membeli parang ke Terminal Terpadu Subulussalam.
Parang itu masih berbalut koran dan disimpan di ruang tengah rumahnya.
Malamnya, seperti biasa, Saman bersama istri Atik Rusdiana Berutu (45) dan dua anaknya tidur di ruang tengah dekat televisi.
Parang tersebut memang tidak jauh dari tempat mereka tidur.
Saman menambahkan jika sudah tidak menonton kata, mereka memadamkan lampu di ruang tengah.
Nah, beberapa saat setelah tidur sekitar pukul 23.30 WIB, terjadilah insiden pembacokan.
Kondisinya sudah kalut, ayunan parang membabi buta diayunkan ke tubuh Saman.
Dalam keadaan yang kalut tersebut, Saman teringat dengan anak perempuannya yang masih kecil seraya menyelamatkannya.
”Istri saya bilang nipe-nipe, nipe-nipe (ular-ular, ular-ular) teriaknya,” tutur Saman seraya menyampaikan darah di badan dan kepala terus mengucur.
Pascakejadian, kata Saman sang istri keluar dari pintu belakang, sedangkan Saman dari pintu depan.
Di depan rumah, dia meminta pertolongan kepada warga.
Saman pun ditolong dan diantar adik iparnya ke rumah sakit.
Namun, hingga dirawat di rumah sakit Saman sama sekali tidak pingsan alias tetap dalam kondisi sadar.
Ada sejumlah luka yang tubuh Saman antara lain tiga di bagian kepala, satu di wajah, lalu beberapa lainnya di punggung.
Saman mengaku jika dia dibacok akibat sang istri bermimpi melihat ular melilit tubuhnya.
Bahkan, lanjut Saman, saat dia sudah dirawat di RSUD sang istri tidak tau atas kejadian ini.
Dia, kata Saman menanyakan kepada anaknya kemana ayah mereka.
”Istri saya tidak tau ada kejadian, dia tanya ayah kalian kemana katanya sama anak saya,” papar Saman.
Sementara Kepolisian sektor Penanggalan, Polres Subulussalam melakukan pendalaman terkait kasus istri membacok suami di Desa Kuta Tengah, Kecamatan Penanggalan beberapa hari lalu.
”Kami sedang mendalami dan pelaku sudah ditanyai namun belum diintrogasi secara mendalam, korban juga belum diperiksa karena masih sakit,” kata Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono yang dikonfirmasi Serambinews.com melalui Kapolsek Penanggalan, Iptu Syahril Jumat (14/2/2020).
Menurut Kapolsek Iptu Syahril, polisi telah memintai keterangan dari sejumlah saksi seperti tetangga korban dan abang kandung pelaku.
Menurut Iptu Syahril, sejauh ini pihaknya belum menyimpulkan insiden pembacok yang terjadi di wilayah hukumnya itu.
Sebab, proses penyelidikan masih berlangsung. Pelaku bernama Ati Rusdiana Berutu (45) yang tak lain istri korban.
Sementara waktu berdasarkan pemeriksaan pelaku berlasan membacok suaminya yang tengah tidur karena mimpi melihat ular.
Dikatakan, pelaku mengaku bermimpi melihat ular sedang melilit tubuh suaminya.
Nah bermaksud menolong suami sang istri mengambil parang dan membacok ular tersebut.
Tapi bukannya ular melainkan sejumlah bagian tubuh sang suami mengalami luka berat seperti wajah, leher dan punggung.
“Lukanya cukup banyak makanya korban masih belum bisa diperiksa karena dalam perawatan,” ujar Kapolsek Iptu Syahril
Meski sudah memeriksa pelaku namun polisi belum menetapkan sebagai tersangka.
Jika alasan sang istri karena mimpi melihat ular sehingga membacok tubuh sang suami menurut Kapolsek Iptu Syahril tetap melawan hukum.
Secara hukum kasus tersebut tetap dikenai sanksi pidana. Namun untuk hal ini polisi masih menunggu pemeriksaan korban.
Polisi juga menggali informasi dari sejumlah pihak mengenai hal ini.
Pelaku sendiri menurut Kapolsek Iptu Syahril masih dalam kondisi sakit.
Sakit yang diderita pelaku membuat polisi belum melakukan tindakan hukum seperti penahanan.
Polisi menitipkan sementara waktu pelaku dalam tanggungjawab keluarganya yakni abang kandungnya serta desa.
”Karena pelaku sakit, dia masih konsumsi obat,” terang Iptu Syahril
Sebelumnya diberitakan, Saman Sihotang (54) penduduk Desa Kuta Tengah, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat setelah menderita akibat luka parah akibat dibacok istri sendiri.(*)