Berita Pidie

DPRK Pidie Kunjungi Warga Aceh yang Ditahan di Medan, Penjual Mi Aceh Duel dengan Preman Bertato

Tujuannya untuk melihat langsung tiga warga Pidie Aceh yang saat ini bermasalah dengan hukum.

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Pimpinan dan wakil serta anggota DPRK Pidie saat mengunjungi tahanan asal Pidie di Medan. 

Tujuannya untuk melihat langsung tiga warga Pidie Aceh yang saat ini bermasalah dengan hukum.

Laporan Nur Nihayati  | Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Masih ingat penjual mi Aceh terlibat duel maut dengan pria preman bertato di Medan.

Nah, Pimpinan dan Anggota DPRK Pidie melakukan kunjungan ke Mapolrestabes Medan.

Tujuannya untuk melihat langsung tiga warga Pidie Aceh yang saat ini bermasalah dengan hukum.

Dan telah di tetapkan sebagai tersangka pada kasus perkelahian dengan preman bertato yang berujung maut.

Ke tiga warga Aceh yang saat ini bermasalah dengan hukum berprofesi sebagai penjual/pengelola mie Aceh itu yaitu Mahyudi (38) dan dua lainnya, Agussalim (32) sebagai karyawan dan Mursalin ( 32 ).

Cemburu Lihat Pacarnya Didekati, Anak Bupati Rokan Hilir Aniaya Seorang Pemuda, Ini Kronologinya

Singgung Jokowi dan Jan Ethes di Postingan Facebook, Dosen Unnes Dinonaktifkan

Kasus Istri Bacok Suami Berkali-Kali Saat Tidur, Polisi: Pelaku Berdalih Mimpi Suaminya Dililit Ular

Ketiganya warga Kabupaten Pidie, Aceh yang kejadiannya di Delicios Cafe-Mie Aceh Pasar Baru, Kelurahan Titirantai, Medan Baru, Sumut, Rabu (29/1/2020).

Adapun yang hadir dalam rombongan ini adalah Mahfuddin Ismail, M.A.P ketua DPRK Pidie.

Kemudian, Fadli A.Hamid, SE wakil ketua DPRK Pidie, dan Zulfazli, SE, Elidawati, S.Sos, Ida Susanti, Cut Nurazizah masing-masing sebagai Anggota. Kehadiran kami mewakili anggota DPRK Pidie.

Adapun tujuan dari Anggota Legislatif Pidie ke Mapolrestabes Medan, selain ingin melihat secara langsung kondisi tahanan, kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk simpatik dan solidaritas ( kepedulian ).

"Kami (DPRK Pidie) sebagai wakilah rakyat harus tahu langsung kondisi mereka selama di tahanan.

Sudah menjadi kewajiban kami sebagai wakil rakyat untuk hadir memberikan semangat dan memastikan kepastian hukum bagi warga kami. Apalagi mereka semua adalah warga kami Kab. pidie yang sudah lama menetap di Medan," kata Mahfud kepada Serambinews.com, Sabtu (15/2/2020)..

Karena para wakil rakyat itu harus memastikan dan ada kepastian kasus yang terjerat tiga warga Pidie Aceh, dan inginn memastikan bagaimana penanganan mereka selama di tahanan Mapolrestabes Medan.

"Alhamdulillah kondisi ketiga tahanan sehat wal afiat dan tenang di Mapolrestabes Medan.

Mereka bisa di kunjungi oleh keluarganya masing masing, kunjungan kami di terima langsung oleh Kasat Tahti Bapak Kompol Robinson.

Oleh karena itu DPRK Pidie memberikan Apresiasi kepada Kapolrestabes Medan atas kondisi dan kenyamanan tahanan di dalam tahanan Mapolrestabes Medan," ujarnya.

Karena kasus ini bukan unsur kesengajaan, dari banyak cerita ketiga warga Aceh ini awalnya hanya berusaha membela dan menyelamatkan diri dari ancaman sang pelaku.

Karena pelaku membawa senjata tajam yang apabila tersangka tidak menyelamatkan diri/membela diri, mungkin mereka akan menjadi korban.

Sehingga kasus ini bukan kesengajaan dan hanya unsur membela dan menyelamatkan diri.

"Harapan kami kepada Pemerintahan Aceh baik Plt.Gubernur dan Ketua DPR Aceh agar memberikan advokasi hukum kepada ketiga tahanan tersebut.

Ini sebagai bentuk kepedulian sebagai warga Aceh yang sedang mencari rezeki di Sumut.

Harapan lainnya kami meminta kepada aparat hukum dalam kasus ini agar dapat memberikan keadilan hukum kepada tersangka tersebut mengingat bahwa kasus ini sebagai bagian dari pada musibah, bukan unsur berencana dari ketiga tersangka," tutup Mahfuddin Ismail.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved