Virus Corona Serang China

Para Ilmuwan Tegaskan Virus Corona Bukan Rekayasa Genetika, Ini Alasannya

menurut seorang ilmuwan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus corona direkayasa secara genetik di laboratorium

Editor: Muhammad Hadi
EPA-EFE/STR
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

Laporan Yeni Hardika | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Seorang ilmuan dari pusat penelitian kanker di Seattle, Washington, Dr. Trevor Bedford, menegaskan bahwa virus corona bukan rekayasa genetika dari laboratorium.

Dilansir dari Dailymail.co.uk, menurut seorang ilmuwan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus corona direkayasa secara genetik di laboratorium.

Para ilmuwan yang telah mempelajari struktur virus secara rinci mengatakan bahwa tidak ada hal yang menunjukkan bahwa virus itu telah diedit oleh manusia atau mesin.

“there’s no evidence whatsoever of genetic engineering that we can find.”

Demikian yang diucapkan oleh Dr. Bedford kepada Financial Times dalam pertemuan American Association for the Advancement of Science (AAAS) di Seattle, dikutip dari Dailymail.co.uk, Sabtu (15/2/2020).

Makanan Ekstrem di China, Daging Babi Digantung Selama 30 Tahun , Harganya Capai Rp 2 Miliar

Dia menjelaskan bahwa, dari bukti yang mereka miliki, mutasi virus tersebut sepenuhnya konsisten dengan evolusi alami.

Virus akan bermutasi secara alami seiring waktu, ketika virus itu bersentuhan dengan lebih banyak hal yang dapat membunuh mereka.

Untuk bertahan hidup, virus akan beradaptasi dan berubah.

Dengan demikian, mereka akan lebih sulit untuk diobati atau dihentikan.

Dr. Bedford juga menambahkan, mutasi yang terlihat dalam virus penyebab penyakit COVID-19 ini tampaknya bukan sesuatu yang abnormal.

Virus ini pun sedang diteliti dengan cermat oleh para ilmuwan diseluruh dunia.

Foto Satelit Sempat Merekam Kota asal Virus Corona, Wuhan Merah Menyala, Ini Kata Para Ilmuwan

Isu yang sempat menyebar secara online sebelumnya, mengklaim bahwa virus corona yang sudah mematikan 1500 lebih jiwa ini, merupakan senjata biologis yang dilepaskan secara tidak sengaja.

Isu ini pun diperkuat dengan adanya pengakuan bahwa negara China menjalankan laboratorium virus rahasia di Kota Wuhan yang merupakan kota pusat wabah.

Akan tetapi, seorang ahli dari Universitas Rutgers, Dr. Richard Ebright mengatakan kepada Dailymail.co.uk, bahwa tidak ada alasan untuk mencurigai laboratorium tersebut bersalah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved