Harimau Mangsa Sapi

Usir Harimau yang Berkeliaran di Permukiman Penduduk, BKSDA Gunakan Ritual Pawang

Pengusiran dilakukan dengan ritual pawang harimau yang didatangkan oleh BKSDA Aceh ke lokasi Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam.

Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Dok BKSDA
SARWANI Sabi alias Kek Carwani PAWANG STpawang harimau yang digunakan BKSDA Aceh wilayah II Subulussalam melakukan ritual mengusir harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di Desa Singgersing dan Darul MakmurKecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Minggu (16/2/2020). 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSALAM – Tim Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam telah melakukan pengusiran terhadap harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang beberapa waktu lalu berkeliaran di dekat permukiman dan dalam areal perkebunan masyarakat Desa Singgersing serta Darul Makmur, Kecamatan Sultan Daulat.

Pengusiran dilakukan dengan ritual pawang harimau yang didatangkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ke lokasi, Minggu (16/2/2020).

Riya Kamba, Staf BKSDA Aceh wilayah II Subulussalam yang dikonfirmasi Serambinews.com, mengatakan mereka telah turun ke lokasi ditemukannya jejak kaki harimau yakni Desa Darul Makmur.

Dalam hal ini BKSDA berkoordinasindengan aparat kepolisian dan pihak terkait di sana. Dikatakan, pengusiran dilakuka melalui proses ritual yang dipimpin pawing harimau.  Pawang harimau dari Meulaboh, Aceh Barat, Sarwani Sabi alias Kek Carwani memimpin doa dalam prosesi ritual.

”Benar, kami sudah turun dan melakukan pengusiran. Kita pakai jasa pawang harimau. Pawang ini sudah terkenal sampai ke luar Aceh,” kata Riya Kamba

Kamba menambahkan, proses ritual dilakukan antara lain dengan cara menanam pohon asam kecombrang atau kincung alias Cikala dalam bahasa setempat di lokasi kebun masyarakat yang anjingnya dimangsa harimau.

Selain itu turut pula digelar doa bersama di kebun penduduk. Sebelumnya, diberitakan seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dalam sebulan terakhir dilaporkan masuk ke areal perkebunan masyarakat Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Kehadiran hewan dilindungi ini membuat  masyarakat terutama petani di Desa Bawan ketakutan beraktivitas di kebunnya.

Sebagaimana dikabarkan harimau Sumatera  (Panthera tigris sumatrae) dilaporkan muncul di permukiman masyarakat Desa Darul Makmur dan Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dan memangsa dua ekor sapi di daerah ini.

Berdasarkan foto yang dikirim kepada Serambinews.com oleh warga setempat, tampak potongan tubuh sapi sisa mangsa harimau di Desa Singgersing.

Dilaporkan, sapi yang dimangsa harimau berjumlah dua ekor yakni induk dan anaknya. Tubuh anak sapi ternak warga ludes dimakan sedangkan induknya hanya sepotong bagian belakang atau ekor.

Tubuh bagian ekor sapi tampak sudah terluka parah dan sebagian dagingnya habis.  Dalam foto tersebut sapi tampak berusaha lari dan terjebak di parit berlumpur dengan posisi kaki terbenam hingga diterkam harimau.

Sejumlah masyarakat mulai was-was atas kehadiran harimau sumatera di dekat permukiman penduduk.

Pasalnya, lokasi ternak yang dimangsa serta jejak kaki harimau berada dekat dengan rumah penduduk atau terpaut ratusan meter. Kondisi ini membuat masyarakat ketakutan untuk pergi ke kebun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved