Virus Corona Serang Cina
Cina akan Bakar Uang Berisiko Tinggi Virus Corona, yang Sudah Ditarik $600 juta atau Rp 8,2 T
Dikutip dari dailystar.com Rabu(19/2/2020), Pemerintah Cina akan menyiapkan empat miliar yuan uang tunai tambahan yang tidak terinfeksi.
Dikutip dari dailystar.com Rabu(19/2/2020), Pemerintah Cina akan menyiapkan empat miliar yuan uang tunai tambahan yang tidak terinfeksi.
Laporan Agus Ramadhan | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM – Pemerintah Cina mengumumkan telah memerintahkan kepada bank-bank untuk segera memeriksa dan mencuci uang kertas.
Uang kertas akan diperiksa dengan sinar ultra violet dan pengukur suhu sebelum disimpan.
Uang yang berisiko terpapar virus mematikan ini akan diperlakukan khusus dan akan diserahkan ke Bank Sentral Cina.
Dalam laporan surat kabar Pemerintah Cina, Global Times, uang yang berisiko terpapar tingkat tinggi akan dibakar.
Dikutip dari dailystar.com Rabu(19/2/2020), Pemerintah Cina akan menyiapkan empat miliar yuan uang tunai tambahan yang tidak terinfeksi.
• BREAKING NEWS: Barak Pekerja PT SPS di Nagan Raya Terbakar
• VIRAL Video Driver Ojol Berubah Jadi Polisi, Pengendara Ugal-ugalan Ini Kaget dan Langsung Menurut
• Kronologi Kontak Senjata KKB Papua dan TNI di Intan Jaya, Warga Sipil Tertembak, Anggota KKB Tewas
• ‘Lengket’ saat Berhubungan Intim, Pasangan Ini Kesakitan, Ini Penjelasan Medis Soal Gancet
Hal ini dilakukan Pemerintah Cina untuk memenuhi permintaan.
Artinya, permerintah china telah menarik $600 juta atau Rp 8,2 Triliun yang dikhawatirkan terinfeksi virus corona.
Kepala Bank di Cina juga telah memerintahkan untuk tidak menggunakan uang tunai di wilayah terdampak virus corona.
Ekonomi Cina di Proyeksikan Melambat.
Dikutip dari Kompas.com, Dana Moneter Internasional (IMF) melalui rilis pada 20 Januari 2020 menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Cina tahun ini diperkirakan mencapai 6 persen.
Angka tersebut turun dari 6,1 persen pada 2019 dan diprediksi terus melambat menjadi 5,8 persen pada 2021.
Prediksi senada datang dari Bloomberg.
Menurut proyeksi dari Bloomberg, pada kuartal pertama 2020, perekonomian Cina hanya akan tumbuh 4,5 persen.
