Berita Abdya
Shalat Jumat Perdana di Masjid Agung Baitul Ghafur Disesaki Jamaah, Suara Sound Sistem Sangat Lemah
Masjid Agung dengan luas bangunan 80 meter x 60 meter tersebut nyaris tidak mampu menampung jumlah jamaah yang mengikuti shalat jumat.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Prosesi shalat jumat perdana di Masjid Agung Baitul Ghafur Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) di Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie yang dilaksanakan, Jumat (21/2/2020), diikuti jamaah dalam jumlah besar.
Masjid megah dan indah itu diresmikan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH pada 11 Februari 2020.
Masjid Agung dengan luas bangunan 80 meter x 60 meter tersebut nyaris tidak mampu menampung jumlah jamaah yang mengikuti shalat jumat.
Saat khatib menyampaikan khutbah, sejumlah jamaah meluber sampai teras lantai dua masjid.
Para jamaah tersebut datang dari berbagai daerah Kecamatan Blangpidie, Susoh, Jeumpa dan Tangan-Tangan.
Amatan Serambinews.com, tata laksana shalat jumat perdana, bertindak sebagai khatib, Tgk Muhammad Dahlan (Ketua MPU Kabupaten Abdya dan imam, Aufa Safrijal Lc MA (Anggota Dewan Imam Masjid Agung Baitul Ghafur).
Sedangkan muazin pertama adalah Iskandar dan muazin kedua, Tgk Mulya.
Suara sound sistem masjid yang baru diresmikan itu masih lemah sehingga para jamaah tidak bisa mengikuti dengan jelas isi khutbah yang disampaikan khatib.
Selain itu, hawa panas masih sangat terasa di lantai dua masjid yang ditempati para jamaah sehingga jamaah menjadi gerah. Hawa panas dikarenakan belum tersedia sarana pendingin yang memadai, kecuali diandalkan beberapa kipas angin yang ditempatkan di atas pemukaan lantai dekat tiang tengah masjid.
Bengitupun prosesi shalat jumat yang perdana itu tetap berlangsung khidmat.
• Abusyik Nyetir Mobil Hingga Terobos Sungai, Saat Boyong Rombongan Mahasiswa Unsyiah ke Kebun
• Enam Kilometer Jalan di Desa Panggong akan Dibangun TNI
• Bupati Sarkawi Keluarkan Surat Edaran, Ajak Masyarakat Sukseskan Sensus Penduduk 2020
Panitia Masjid Agung Baitul Ghafur menjelaskan, sound sistem masjid yang lebih memadai masih dalam proses pengadaan, tidak lama lagi akan dipasang.
Demikian juga sarana pendingin di lantai dua sebagai tempat shalat lima waktu. “Sementara, kita pakai sound sistem ini, menunggu yang baru,” kata salah seorang panitia masjid.
Seperti diberitakan, Masjid Agung Baitul Ghafur diresmikan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim yang dipadukan dengan peringatan maulid pada 11 Februari lalu.
Masjid dengan luas bangunan 80 meter x 60 meter dibangun di atas lahan 24.000 m2 di lokasi pinggir lintasan alternatif dari Kota Blangpidie-Guhang-Cot Manee.
Pembangunan masjid ini menyerap anggaran sekitar Rp 53 miliar. Dibangun ketika Akmal Ibrahim menjabat Bupati Abdya Masa Jabatan 2007-2012 lalu. Dilanjutkan sampai tuntas setelah Akmal dipercaya menjabat Bupati Periode 2017-2022.
Peresmian masjid ini ditandai penandatanganan prasasti oleh Bupati Akmal Ibrahim. Disaksikan, Ustaz Bachtiar Nasir, salah seorang tokoh nasional dari Jakarta, Anggota Forkopimkab serta Imam Besar, sejumlah tokoh ulama, masyarakat dan beberapa pimpinan dayah setempat.
Akmal menjelaskan masjid yang diresmikan itu merupakan rumah Allah. Selain sebagai tempat beribadah juga sebagai tempat bersatu umat, bukan sebalik membuat umat terpecah.
“Apa pun boleh dibahas di sini, tapi bukan untuk memecah umat, jika pembahasan sampai membuat umat terpecah, maka dibahas di tempat lain saja. Siapapun berhak dan bisa masuk ke dalam masjid ini, tidak ada larangan untuk beribadah,” tegas Bupati.
Akmal juga menegaskan masjid tersebut tidak boleh dikunci dan harus bersih selalu. Masjid Agung memiliki dewan imam beranggotakan 15 orang serta ditambah Imam Besar, Tgk H Abdurrahman Badar.
Masjid Agung dikelola dengan manajemen yang baik. Dalam kaitan ini, sebuah tim akan dikirim ke Jawa untuk mempelajari manajamen pengelolaan masjid di sana. (*)