Mentan Bantu Aceh Bibit Jagung
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang melakukan kunjungan kerja saat kunjungan Presiden Joko Widodo
* Untuk 50 Ribu Hektare Lahan
BANDA ACEH - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang melakukan kunjungan kerja saat kunjungan Presiden Joko Widodo sekaligus menghadiri Kenduri Kebangsaan, ke Bireuen, Sabtu (22/2) lalu, memberikan bantuan bibit guna pengembangan 50.000 hektare (ha) tanaman jagung di Aceh.
Selain bibit jagung, Mentan juga memberikan bantuan bibit lainnya tahun ini guna dikembangkan. Hal itu sebagai upaya untuk mengurangi impor dan menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di desa.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Ir A Hanan MP kepada serambi, seusai acara kenduri blang di Lubuk, Aceh Besar yang turut dihadiri Sekda Aceh, Taqwallah, dan sejumlah Kepala SKPA mengatakan, bantuan bibit jagung yang diberikan Mentan untuk Aceh, karena Aceh dinilai sukses dalam program pengembangan tanaman jagung.
“Puluhan ribu hektare tanaman jagung yang ditanam di seluruh Aceh, tahun lalu, bisa dipanen dengan baik. Atas dasar itu, tahun ini Mentan menambah bantuan bibit jagung dengan target luas tanaman mencapai 50.000 ha,” jelas A Hanan.
Dikatakan, untuk mendukung target pengembangan tanaman jagung itu, Mentan juga memberikan bantuan 200.000 liter herbisida, 5 unit trakktor empat roda, 10 hand-tracktor, 50 pompa air, dua mesin potong, dan dua pompa air ukuran besar. Sedangkan untuk pengembangan tanaman perkebunan, Mentan membantu pengembangan 250 ha tanaman kelapa dan 25 unit alat pengolahan kelapa.
Pada acara kenduri blang di Lubuk, Kadistanbun Aceh A Hanan menawarkan kepada kelompok tani, setelah panen padi akhir bulan ini, lahannya bisa dilanjutkan tanam jagung. Ada tiga jenis bibit jagung yang diberikan Mentan untuk Aceh, pertama bibit jagung hibrida untuk pakan ternak, kedua bibit jagung manis dan ketiga bibit jagung pulut.
Sementara Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes mengatakan, tawaran bantuan bibit jagung yang disampaikan Kadistanbun Aceh harus disikapi dengan serius. Apalagi, bantuan dari Mentan itu sebagai upaya menyejahterakan petani. “Program bantuan bibit jagung dan peralatan lainnya, agar petani tidak terbebani dengan pengadaan bibit, obat-obatan dan pengolahan tanah,” tuturnya.
Kadis Perternakan Aceh, drh Rahmandi yang juga hadir dalam kenduri blang itu mengatakan, tahun ini Mentan memberikan bantuan untuk kelompok ternak di Aceh 1.000 ekor bibit sapi. Bibit sapi ini nanti akan disalurkan kepada kelompok-kelompok ternak yang sudah berpengalaman memelihara sapi.
Rahmandi menawarkan sebanyak 20 ekor anak sapi Bali dan pengadaannya baru akan dilakukan pada bulan Juni 2020 mendatang. Bantuan anak sapi itu akan disalurkan, setelah dilakukan pengadaan lebih dulu. “Hal ini disebabkan, bantuan yang diberikan Mentan dalam bentuk uang senilai Rp 15 miliar, bukan sapi, sehingga diadakan lebih dulu paket pengadaannya,” ujarnya.
Bantuan lain yang diberikan Mentan untuk sub sektor peternakan, kata Rahmandi adalah ayam DOC sebanyak 2.000 ekor, mesin tetas telur 1 unit, kandang ayam dan ayam KUB 25 ekor.
Jangan Dimark-up
Sementara Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes mengatakan, tawaran bantuan bibit jagung yang disampaikan Kadistanbun Aceh harus disikapi dengan serius. Apalagi, bantuan dari Mentan itu sebagai upaya menyejahterakan petani. “Program bantuan bibit jagung dan peralatan lainnya, agar petani tidak terbebani dengan pengadaan bibit, obat-obatan dan pengolahan tanah,” tuturnya.
Sekda juga meminta dinas-dinas yang diberi amanah untuk mengadakan dan menyalurkan bibit agar melakukannya dengan benar, dan membuat spek pengadaan yang sesuai dengan kebutuhan anggaran dan harga satuannya harus wajar.
Taqwallah mengingatkan, jangan ada mark-up. Karena dalam pengadan barang sebanyak itu, penggelembungan harga bisa saja terjadi, meski pengadaan melakukan e-katalog atau tender bebas.