Konflik Gajah

Dirjen KSDAE dan Anggota Komisi IV DPR RI Tangani Gajah ke Bener Meriah, Apa Saja Rumusannya?

Pertemuan perdana di Pendopo Bupati Bener Meriah sembari sarapan, sesaat setelah Dirjen dan wakil rakyat Aceh di DPR tiba di Bandara Rembele.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Yusmadi
For Serambinews.com
Dirjen KSDAE, Anggota DPR RI, Bupati Bener Meriah dan warga saat berada di CRU DAS Peusangan, Bener Meriah. 

Laporan Fikar W Eda | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG -- Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir. Wiratno, M.Sc bersama wakil rakyat Aceh di Komisi IV DPR RI, Muslim dan Bupati Bener Meriah Tgk Sarkawi, sepanjang Senin (24/2/2020) menggelar pertemuan bersama sejumlah elemen untuk mencari solusi penanganan ko flik gajah dengan manusia di Bener Meriah.

Pertemuan perdana di Pendopo Bupati Bener Meriah sembari sarapan, sesaat setelah Dirjen dan wakil rakyat Aceh di DPR tiba di Bandara Rembele.

Percakapan masih informal, tapi sudah mulai meyinggung soal gajah yang oleh orang Gayo memanggil hewan besar itu dengan "abang kul."

Pertemuan formal dilanjutkan di Ruang Pertamuan Kantor Bupati.

Diawali pengantar oleh bupati, dan menympaikan persoalan-persoalan yang dihadapi pihaknya dalam penanggulangan konflik gajah di kabupaten tersebut.

Bupati berulangkali menegaskan, bahwa penanganan yang dilakukan Pemkab Bener Meriah tidak bisa maksimal, karena tak punya anggaran yang cukup.

Usaha melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi juga dilakukan, tapi tetap juga kalah cepat dengan kerusakan yang diakibatkan oleh kemunculan kerumunan gajah di sejumlah kampung.

Tanaman rusak, rumah rusak, bahkan sudah ada korban jiwa. Usaha menghalau "abang kul" sudah berkali-kali dilakukan, namun tetap saja tak maksimal.

Rumah Honorer SMP di Aceh Timur Ludes Terbakar

Kalahkan Pelor VC Banda Aceh, PBVSI Lhokseumawe ke Perempat Final, Besok Sore, BI Vs Kuda Laut VC

VIDEO - Enam Tukang Rehap Toko Asal Medan Sikat Puluhan Ponsel Senilai Rp 123 Juta di Aceh Tamiang

Masyarakat bahkan banyak meninggalkan kebun dan menelantarkannya karena dihantui ketakutan.

Pertemuan itu melahirkan banyak saran ide dan pandangan-pandangan, dari anggota Komisi IV DPR, Muslim, dari Dirjen KSDA, dari anggota DPRK Bener Meriah Gumara, dari Kadis Pertenian Ir Abadi, Kabag Perekonomian Pemkab Bener Meriah Zulfikar Ahmad, dari Firum DAS Peusangan Suhaimi dan kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang punya atensi kepada penyelamatan satwa langka.

Usai pertemuan, dilanjutkan mengunjungi CRU DAS Peusangan di Desa Nenggeri Antara Kecamatan Pintu Rime Gayo.

Berdialog dengan masyarakat, penanaman pohon, dan meninjau parit penghalang yang belum rampung karena tak ada dana.

Dari 16 Km yang direncanakan, baru 1,8 Km yang selesai. Yang mendesak 3,5 Km lagi.

Forum dialog penanggalangan gajah di Bener Meriah itu akhirnya menciptakan satu rumusan sebagai "obat" bagi persoalan konflik gajah dan manusia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved