Hasil pertemuan : Raja Setuju Lantik Mahathir Sebagai Perdana Menteri Sementara
Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, telah setuju untuk melantik Mahathir Mohammad sebagai...
Hasil pertemuan : Raja Setuju Lantik Mahatir Sebagai Perdana Menteri Sementara
Laporan Yeni Hardika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, telah setuju untuk melantik Mahathir Mohammad sebagai Perdana Menteri Malaysia Sementara.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Mohd Zuki Ali pada pukul 19.15 waktu setempat, dikutip dari halaman malaysiakini.com, Senin (24/2/2020).
Penunjukan itu bersifat sementara, sampai dengan dilantik perdana menteri baru, berdasarkan Pasal 43 (2) (a) Konstitusi Federal.
Mohd Zuki Ali mengatakan bahwa, raja telah menerima pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri Malaysia.
Namun, raja setuju untuk menunjuk Mahathir sebagai perdana menteri sementara, sampai dengan penunjukan perdana menteri yang baru.
• Pengumuman SKD CPNS Abdya 22-23 Maret 2020, Ini Jadwal Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)
• Sofyan A Djalil : Optimis Tanah di Seluruh Provinsi Aceh Terdaftar Seluruhnya Tahun 2024
• Muslim Komisi IV DPR Janji Kawal Penanganan Gajah Melalui Parlemen
Mahathir Mohamad akan bertanggung jawab atas administrasi negara, sampai seorang perdana menteri baru diangkat dan sebuah kabinet dibentuk.
Dilansir dari malaysiakini.com, sebuah sumber mengatakan, akan membutuhkan waktu 10 hari untuk menentukan partai mana yang mendapat dukungan lebih banyak, untuk membentuk pemerintahan yang baru.
Dikatakan, dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah anggota parlemen telah diminta untuk menandatangani deklarasi yang menyatakan dukungan kepada Mahathir, di bawah aliansi atau koalisi yang berbeda.
Namun, dukungan tersebut mungkin telah ditarik kurang dari 48 jam, setelah pengungkapan bahwa Mahathir tidak memiliki rencana untuk membentuk koalisi baru, dengan 11 anggota parlemen yang berpaling dari Partai Keadilan Rakyat (PKR).
Setelah gerakan politik, Mahathir mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan pengurus Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).
Pengunduran diri Mahathir mengejutkan banyak orang.
Sebelumnya, ia mengatakan akan tetap menjadi perdana menteri hingga Malaysia menyelesaikan pertemuan APEC bulan November nanti.(*)
• Dinkes Nagan Raya Telusuri Krueng Ceuko soal Scabies, Jadwalkan Rabu Pengobatan Massal
• Belum Terima SK NUPTK, Guru Honorer di Aceh Selatan Mengadu ke Dewan
• GeRAK Dorong Polda Aceh Lakukan Penyelidikan Kembali Kasus Dana KIP Agara, Ini Penjelasan Askhalani