Luar Negeri
Inna lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un - Mantan Presiden Mesir Muhammad Hosni Mubarak Meninggal Dunia
Mantan presiden Mesir Muhammad Hosni Mubarak meninggal dunia hari ini, Selasa (25/2). Dia meninggal pada usia 91 tahun.
Pada 6 Oktober 1981, Presiden Anwar Sadat tewas dibunuh oleh sekelompok tentara yang dipimpin seorang letnan, saat peringatan dimulainya perang Mesir-Israel.
Hosni Mubarak yang turut terluka dalam misi pembunuhan itu diangkat menjadi presiden delapan hari berselang.
Selama tahun-tahun awalnya menjabat sebagai presiden, Hosni Mubarak berhasil meningkatkan hubungan dengan negara-negara Arab lainnya.
Dia juga menurunkan ketegangan dengan Israel, terutama pascainvasi Israel ke Lebanon pada 1982.
Hosni Mubarak menegaskan kembali perjanjian damai Mesir dengan Israel di bawah perjanjian Camp David (1979), serta meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat, yang menjadi pemberi bantuan utama Mesir.
Pada 1987, Mubarak kembali terpilih sebagai presiden untuk masa jabatan enam tahun kedua.
Selama krisis Teluk Persia dan perang setelah invasi Irak ke Kuwait pada 1990, Mubarak mengajak negara-negara Arab dalam mendukung keputusan Arab Saudi untuk mendatangkan bantuan koalisi militer yang dipimpin AS untuk memulihkan Kuwait.
Dia juga berperan penting dalam menengahi perjanjian bilateral antara Israel dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 1993.
Pada 1993, Mubarak kembali terpilih sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga.
Sejak saat itu, kekerasan oleh kelompok gerilya meningkat dan kelompok oposisi mendesak reformasi pemilu yang demokratis.
Pada 1995, Hosni Mubarak lolos dari upaya pembunuhan di Etiopia.
Dia kembali diserang pada 1999 dan mengalami luka akibat senjata tajam.
Meski telah mulai menghadapi tekanan untuk mundur, bahkan mendapat beberapa kali upaya pembunuhan, Mubarak tetap bertahan dan bahkan terus mendorong perdamaian di Timur Tengah.
Hosni Mubarak kembali menjabat presiden untuk masa jabatan keempat setelah tidak ada calon lain yang menjadi lawan dalam pemilihan 1999.
Pada 2005, Mubarak kembali memenangkan pemilu untuk masa jabatan kelima.