Jalan Tembus Proyek Multiyears Akan Dituntaskan Mulai Tahun 2020

Untuk menuntaskan semua paket proyek jalan tembus strategis Pemerintah Aceh lintas tengah maupun kepulauan yang belum tuntas

Editor: bakri
Herianto
Ass II H T Ahmad Dadek dan Kepala ULP Said Azhari, tinjau jalan tembus Jantho - Lamno, Jumat 

BANDA ACEH - Untuk menuntaskan semua paket proyek jalan tembus strategis Pemerintah Aceh lintas tengah maupun kepulauan yang belum tuntas, mulai tahun ini akan dituntaskan dengan kontrak multiyears atau lebih dari satu tahun. "Kebijakan ini diambil Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, supaya pada akhir masa jabatannya tahun 2022 mendatang, semua paket proyek jalan tembus strategis lintas tengah dan kepulauan itu sudah tuntas dan fungsional," ujar Asisten II Setda Aceh, HT Ahmad Dadek kepada Serambi, Minggu (23/2/2020).

Ahmad Dadek mencontohkan, untuk peningkatan jalan lintas Gayo Lues (Galus)-Abdya sepanjang 120 kilometer (Km) yang akan dilakukan dengan kontrak multiyears pada tahun ini. Dari Blangkejeren (Galus)-Babahrot (Abdya), yang belum teraspal ada 17 Km lagi di mana 5 Km akan dilakukan penurunan elepasi ketinggian badan jalan karena badan jalan yang ada sekarang dinilai masih tinggi sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan pengguna jalan,” ujarnya.

Sedangkan untuk rute Blangkejeren menuju Togra hingga ke perbatasan Abdya, menurut Ahmad Dadek, akan dilakukan pelebaran badan jalan menjadi 6 meter ditambah bahu jalan kanan kiri masing-masing satu meter. “Sehingga total lebar badan jalannya nanti menjadi 8 meter,” sebut dia.

Untuk jalan lingkar Pulau Simeulue sepanjang 320 Km, rinci Dadek, terdiri dari 75 Km jalan nasional, 245 Km jalan provinsi di mana sepanjang 48 Km sudah diaspal. Untuk pembangunan selama tiga tahun ke depan, ucapnya, Pemerintah Aceh akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 165 miliar.

Pada jalan tembus jalur Aceh Selatan-Aceh Singkil, urai dia, tahun ini ada dua segmen yang akan dikerjakan. Segmen pertama rute Trumon-Singkil, termasuk peningkatan batas jalan Aceh Selatan/Kuala Baro-Singkil-Telaga Bakti. “Panjang jalan untuk segmen satu 37 Km, sudah diaspal 25 Km. Sisanya belum diaspal 12 Km lagi. Pada tahun ini, dialokasikan dana Rp 24 miliar dulu untuk pengerasan, peninggian badan jalan, dan proteksi badan jalan agar tidak runtuh,” paparnya.

Pengaspalan permukaan badan jalan sepanjang 12 Km lagi akan dilakukan pada tahun 2021 dan dilanjutkan pada tahun 2022. Sedangkasn untuk Segmen II sepanjang 16 Km, seluruhnya belum teraspal. “Tahun ini ada anggaran Rp 21 miliar, akan dimanfaatkan untuk pengerasan badan jalan, pengaspalannya baru akan dilakukan pada tahun 2021-2022,” terang Dadek.

Di sisi lain, untuk jalan Aceh Selatan/Kuala Baro-Singkil-Telaga Bhakti, menurut Asisten II Setda Aceh, pelaksanaan kontrak kerjanya juga dilakukan dengan sistem multiyears mulai 2020 hingga 2022. “Berbeda dengan jalan tembus, untuk pembangunan jembatan kayu, pekerjaannya tidak dengan multiyears tapi dilakukan kontrak tahunan,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Aceh, Said Azhari mengatakan, pihaknya sangat senang diajak mengunjungi semua paket proyek fisik yang mau dikontrak secara multiyears. Setelah melihat kondisi medan lokasi proyek fisik yang mau dikontrakkan, ucap Said Azhari, pihaknya akan lebih hati-hati lagi dalam menilai untuk memilih dan menetapkan pemenang tender lelang terbuka paket proyek multiyears.

Ia menerangkan, proyek fisik yang mau dikontrak dengan sistem multiyears belum diumumkan lelang terbukanya hingga sekarang. Setelah kunjungan lapangan, ULP akan meminta pihak dinas teknis untuk menyiapkan kembali bahan dokumen pendukung proyek yang mau dilelang dengan kontrak sistem multiyears. "Kita harapkan, penyiapan dokumen pendukung proyek itu bisa dilakukan secepatnya, sehingga pelelangannya bisa dilakukan bulan depan agar rekanannya bisa cepat bekerja dan siap tepat waktu," tutup Said Azhari.(her) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved