Berita Pidie Jaya

Kadisdik Pijay Mengaku tak Pernah Keluarkan Surat Edaran Larangan Pedagang Berjualan di Sekolah

"Kami belum pernah melarang pedagang berjualan di sekolah," timpal Saiful Rasyid.

Penulis: Abdullah Gani | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ ABDULLAH GANI
Pertemuan anggota DPRK Pidie Jaya dengan perwakilan pedagang jajanan sekolah di DPRK setempat, Selasa (25/2/2020). 

"Kami belum pernah melarang pedagang berjualan di sekolah," timpal Saiful Rasyid.

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS,COM.MEUREUDU - Terkait laporan para pedagang jajanan keliling sekolah/ madrasah di Pidie Jaya yang menyebutkan bahwa, belakangan mereka dilarang berjualan di sekolah/madrasah, Selasa (25/2/2020) DPRK setempat menggelar pertemuan atau rembuk dengan sejumlah pedagang.

Pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua 1 DPRK Pijay, H Syahrol Nurfa SH dihadiri Kadisdik, Saiful MPd, Sekretaris Kekamenag, Tgk Mukhlis SAg,

Sekretaris Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, M Juned serta Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha kecil dan Menengah, Ir Muslim.

Dalam pertemuan yang berlangsung hingga menjelang siang, diawali dengan penyampaian keluhan atau persoalan yang dihadapi pedagang.

Setelah mendengarkan keluhan dimaksud, kemudian giliran Kadis terkait menanggapinya.

Pada intinya, kedua belah pihak ingin mencari solusi terbaik.

Menjijikan! 77 Murid Sekolah di NTT Dihukum Telan Kotoran Manusia, Siswa: Kami Tidak Bisa Melawan

Sehingga tak ada yang dirugikan (sekolah dan pedagang).

Perwakilan pedagang yang berjumlah delapan orang menyampaikan keluhannya secara bergantian kepada sejumlah wakil rakyat.

Pada intinya, pedagang menghendaki supaya mereka dapat berjualan di sekolah atau madrasah.

Seperti yang disampaikan Fauzi, Nazaruddin, Razali Ibrahim dan Darna kepada wakil rakyat.

Darna yang juga warga Kota Meureudu mengaku, ia bersama sejumlah rekannya kewalahan.

Akibat tak diizinkan berjualan di sekolah.

Sebenarnya, ia sangat berat menyampaikan hal itu.

Dikarenakan anaknya bersekolah di tempat ia mencari nafkah, yaitu di SD Kota Meureudu.

Pasalnya, dengan uneg-uneg yang disampaikan itu, mungkin akan berdampak buruk terhadap anaknya.

Setelah ada jaminan dari Kadisdik dan Anggota DPRK, baru kemudian Darna menyampaikan tentang persoalan dimaksud.

Mobil Rombongan Mahasiswa Kecelakaan di Subulussalam, Ketua BEM Fakultas Ushuluddin UIN Meninggal

Kadisdik Pijay, Saiful Rasyid, menjelaskan, pihaknya sama sekali belum pernah mengeluarkan surat edaran tentang larangan pedagang berjualan di sekolah.

Malah Saiful mengaku, terkejut saat mengetahui puluhan pedagang bersama gerobak, Senin (24/2/20200 menemui  anggota DPRK setempat.

"Kami belum pernah melarang pedagang berjualan di sekolah," timpal Saiful Rasyid.

Sebelumnya, ia hanya berharap, agar makanan yang dijual harus memenuhi standar, yaitu  bersih dan sehat.

Sehingga layak dikonsumsi.

Hal itu juga bekerjasama dengan Dinkes setempat.

BREAKING NEWS - Mobil Rombongan Mahasiswa Kecelakaan di Subulussalam, Satu Meninggal

Karenanya, Disdik, lanjut Saiful, sesegera mungkin akan duduk terlebih dahulu dengan kepsek dan komite sekolah.

Guna membahas persoalan tentang informasi larangan berjualan di sekolah.

Pada kesempatan tersebut, beberapa wakil rakyat juga meyampaikan pendapat terkait dengan hal dimaksud.

Intinya, mereka menginginkan kebaikan bersama, sehingga tidak ada yang dirugikan.

"Kami hadir di sini juga atas nama rakyat, sehingga pantas keluhan seperti itu disampaikan ke kami. Dan kami pun tak tinggal diam akan berupaya mencari solusi terbaik," kata Nazaruddin atau lebih akrab disapa Ustad Am.(*)

Cara Sederhana Cegah Penyakit Jantung di Usia Muda, Perbanyak Tawa dan Olahraga

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved