Mahasiswa Kecelakaan di Subulussalam
Ketua DEMA Ushuluddin UIN Ar-Raniry di Mata Teman, Almarhum Disebut Pengayom dan Bertanggungjawab
Wahyu Ziahul Haq adalah Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Namun mereka tetap melanjutkan perjalanan.
Kemudian di Calang mobil berulah dan dilaporkan ke pemilik rental.
Pihak rental menjawab agar para mahasiswa ini mendahulukan uangnya untuk biaya perbaikan.
Di sisi lain mahasiswa kekurangan biaya operasional dan almarhum tidak mau memakai uang bantuan untuk kebutuhan perjalanan mereka.
• Kebakaran di Subulussalam, 21 Asrama Persulukan Hangus
Mobil Avanza yang semula disopiri Annaya tersebut menurut Farah memang kerap mogok saat sedang melaju di jalanan menanjak.
”Dari Calang mobil sudah sering bermasalah, kalau menanjak sering mogok sehingga harus didorong, jadi bang Zai itu lah bawa dan dia langsung tancap gas,” terang Farah Munadia.
Namun para mahasiswa ini tetap keukeuh untuk melanjutkan perjanalan mengantar bantuan ke Singkil.
Mereka mengaku tidak dapat menunda lantaran mengejar waktu dan tak ingin berbenturan dengan tugas kuliah.
Proses pergantian sopir mobil dilakukan di sekitar gapura perbatasan Aceh Selatan dengan Kota Subulussalam.
Sejak perbatasan itu, mobil avanza naas dikemudikan almarhum.
Menurut Farah, almarhum mengemudikan mobil itu dengan menancap gas dari bawah.
Ini agar mobil bisa menaiki jalan menanjak.
Sebab, jika tidak digas sejak dari bawah, mobil tidak dapat menanjak mulus.
Sayangnya, kata Farah, hanya berselang setengah jam, mobil hilang kendali tepat di turunan menikung menjelang Jembatan Rikit, Desa Namo Buaya.
Farah yang duduk tepat di belakang sopir mengatakan jika almarhum semula mengira jalan tersebut lurus.
Taunya, kata Farah, jalanan menikung ke sebelah kiri dan menurun tajam.