Mahasiswa Kecelakaan di Subulussalam

Kisah Almarhum Wahyu Ziahul Haq, Sepmornya Masih Tergadai untuk Biaya Kegiatan Kampus

Ya, semasa hidupnya almarhum Zai sapaan akrab Wahyu dikenal sosok pria baik dan selalu menjadi pelopor dalam berbagai kegiatan di kampusnya.

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Facebook Iskandar Usman Alfarlaky
WAHYU ZIAUL HAQ (ALMARHUM) 

Sisanya masih ada Rp 3 juta, sehingga sepmor masih tergadai.

Rekan-rekannya sudah mengusulkan untuk patungan membayar utang kegiatan kampus, namun almarhum tak mau membebani temannya.

Kata almarhum uang tersebut merupakan utang organisasi kampus sehingga tak sepatutnya dibebankan pada rekan-rekannya.

”Pokoknya dia baik kali lah bang. Dia tidak pernah membebani kami, kami terima bersih.

Makanya kami sangat terpukul, kami sedih kali kok bisa secepat itu dia meninggalkan kami,” ujar Farah dan para rekan almarhum Zai.

Kemenag Aceh Usul Peserta Pria dan Perempuan Dipisah Saat Ikut Tes CPNS

Kondisi mobil jenis Toyota Avanza nomor polisi BL 1847 JL mengalami kecelakaan, Selasa (25/2/2020) di jalan nasional, Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Kondisi mobil jenis Toyota Avanza nomor polisi BL 1847 JL mengalami kecelakaan, Selasa (25/2/2020) di jalan nasional, Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. (Dok Satlantas Polres Subulussalam)

Ucapkan hal aneh

Di sisi lain beberapa saat sebelum meninggal, almarhum memang kerap mengucapkan hal aneh kepada rekannya.

Selain kalimat jangan takut mati dan kalaupun meninggal akan mati syahid ini diucapkan almarhum Wahyu kepada Farah Munadia, juga ada hal lain diucap Zai.

Menurut Farah, almarhum sempat mengatakan jika perjalanannya ke Aceh Singkil merupakan kegiatan terakhirnya.

Perjalanan pengantaran bantuan untuk korban kebakaran ke Aceh Singkil sekaligus pembubaran anggotanya

Memang, lanjut Farah, masa kepemimpinan almarhum Zai atau Pak Gub sapaan untuk almarhum Wahyu tinggal berakhir bulan Maret mendatang.

Itu pula mungkin jadi alasan almarhum Pak Gub Fakultas Ushuluddin ini jika kegiatannya ke Aceh Singkil merupakan terakhir.

Namun kata itu sebenarnya jarang terucap. Kecuali itu, kata Farah saat makan di almarhum paling sumringah dan riang tidak seperti biasanya.

Almarhum bersama rekannya juga sempat mampir di Dayah Darussalam ke tempat Abuya Amran Waly.

“Farah, Farah jangan takut mati dek, Farah jangan takut mati. Kita ke sini niat kita baik dek. Kalaupun kita meninggal dunia, kita mati syahid,” demikian kalimat yang terucap dari bibir Wahyu Ziahul. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved