Berita Bireuen
Mentan Sebut Jagung Bisa jadi Peluang Ekonomi Baru Bagi Masyarakat dan Komoditi Ekspor
Menteri Pertanian, Dr Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, bantuan tersebut akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Penulis: Jamaluddin | Editor: Nurul Hayati
Menteri Pertanian, Dr Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, bantuan tersebut akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Laporan Jamaluddin I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menteri Pertanian (Mentan) bersama bersama Dirjen Tanaman Pangan dan Pejabat Eselon I lainnya melakukan Panen dan Tanam Jagung di Desa Bate Raya, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, akhir pekan lalu.
Penanaman Jagung yang dilakukan Menteri Pertanian itu, merupakan Program Penanggulangan Kemiskinan dan tujuan ekspor.
Bantuan berupa benih jagung dan herbisida untuk luas areal 50.000 hektare (Ha) setara dengan Rp 56,250 miliar.
Sedangkan Pupuk NPK akan diusulkan melalui APBA-P tahun 2020.
Menteri Pertanian, Dr Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, bantuan tersebut akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Bila setiap petani menanam per hektare dengan biaya Rp 3.500.000 dengan produksi 6 ton dan harga pipilan Rp 3.800 per kilogram dijemput di lahan, maka hasilnya Rp 22.800.000.
• BKSDA Datangkan Pawang Harimau
Bila dikurangi biaya produksi akan mendapat hasil Rp 19.300.000 dibagi 3 bulan, maka pendapatan Rp 6,5 juta per bulan.
Hal itu disampaikan Mentan dalam sambutannya, saat melakukan panen jagung kerja sama pemerintah kabupaten/kota, Pemerintah Aceh, Kementerian Pertanian, dan BNN dalam Program Grand Design Alternative Development (GDAD).
"Semoga tidak ada lagi penduduk miskin dengan potensi lahan yang begitu luas. Saya yakin kebutuhan jagung dapat terpenuhi bahkan bisa ekspor dari Aceh," ujar Menteri yang akrab disapa SYL ini.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr Suwandi, mengharapkan, pemanfaatan lahan-lahan tidur dapat dimaksimalkan dengan tetap memperhatikan kelesatrian lingkungan.
• Hanya Sehari, Puluhan Ponsel Dicuri oleh Pekerja asal Medan di Toko Aceh Tamiang Tersisa 8 Unit
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Politik Sekda Aceh, Kamaruddin Andalas, mengatakan terima kasih atas bantuan Menteri Pertanian.
Ia mengharapkan masyarakat terutama petani di pedesaan, dapat memanfaatan bantuan tersebut dengan baik.
Secara Teknis, Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh, Abdul Hanan SP MM, mengatakan, benih jagung dan herbisida bantuan dari Kementerian Pertanian sebagai Program Penanggulangan Kemiskinan dan Tujuan Ekspor tersebut akan dikembangkan di kabupaten/kota se-Aceh.
Hanan meminta bupati/wali kota, mendukung program ini dengan melakukan pengawalan langsung terhadap Dinas Pertanian dan Penyuluh.
Dengan mengumpulkan calon petani dan lokasi, terutama daerah-daerah yang tingkat kemiskinan masih tinggi.
Bantuan dalam bentuk barang melalui Satker Kementerian dalam rangka kunjungan kerja Menteri Pertanian ke Kabupaten Bireun sebagai berikut:
• Rehab Toko Ponsel di Aceh Tamiang, Enam Pekerja asal Medan Sikat Puluhan Ponsel Senilai Rp 123 Juta
-Benih Jagung dan Herbisida Program Penanggulangan Kemiskinan dan Ekspor 50.000 Ha
-Combine Harvester 2 unit
- Alat pengolahan jerami menjadi wadah makanan 1 Paket
-Traktor R4 sebanyak 5 unit
-Hand Traktor sebanyak 10 unit
- Pompa Air sebanyak 52 unit
- Peremajaan Kelapa 250 Ha
- Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kelapa 25 unit
- Bantuan benih sayur-sayuran 10 Ha, dengan total bantuan untuk Pertanian dan Perkebunan mencapai Rp 62 miliar. (*)
• Ini Barang Bukti yang Diamankan Polisi dari Dua Pelajar yang menjadi Tersangka Peredaran Uang Palsu