All England Open 2020
Sederet Pebulutangkis Indonesia yang Pernah Menjuari All England Open
Perhelatan kejuaraan bulutangkis, All England segera digelar di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris pada 11 – 15 Maret 2020
Sederet Pebulutangkis Indonesia yang Pernah Menjuari All England Open 2020
Laporan Agus Ramadhan | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM , BANDA ACEH – Perhelatan kejuaraan bulutangkis, All England segera digelar di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris pada 11 – 15 Maret 2020.
All England yang sudah diselenggarakan selama 109 kali ini, sangat berbeda dari turnamen bulutangkis lainnya.
Hal itu dikarenakan kejuaraan All England menjadikan turnamen tertua dan bergengsi di dunia.
Kejuaraan All England sudah ditandingkan sejak tahun 1899.
Para pemain maupun pecinta bulutangkis menganggap All England menjadi paling istimewa dari turnamen lainnya.
Kesuksesan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan disektor ganda putra tahun 2019 memperpanjang cacatan pemain Indonesia yang menjuarai All England.
Hingga 2019, Indonesia merupakan negara tersukses ke-empat di kejuaraan bergengsi ini, setelah Inggris, Denmark, dan China.
• Seorang Pria Hendak Menusuk Polisi dengan Pisau, Didor Hingga Tewas, Ini Penyebabnya
• 152 Petugas Registrasi Gampong di Abdya Dilatih, Ini Permintaan Wakil Bupati
• Gerebek Kafe, Kadis SI dan WH Langsa Amankan 11 Siswa dan Siswi SMA saat Karaoke
Indonesia sudah mengoleksi 47 gelar, dengan perincian tunggal putra 15 gelar, tunggal putri 4 gelar, ganda putra 21 gelar, ganda putri 2 gelar, dan ganda campuran 5 gelar.
Berikut ini adalah rangkuman wakil Indonesia yang sudah mencicipi podium tertinggi di All England
Tunggal Putra
Disektor tunggal putra, Indonesia mempunyai cacatan manis kala itu.
Gelar All England pertama kali diraih oleh wakil Indonesia Tan Joe Hok pada tahun 1959.
Menariknya, di babak final waktu itu, Tan Joe Hok bertemu wakil Indonesia Ferry Sonneville. Sehingga terjadi All Indonesian Final.
Tan Joe Hok berhasil unggul atas Ferry Sonneville dengan skor 15-8, 10-15, dan 15-3.
Selanjutnya, torehan prestasi didulang oleh wakil Indonesia, Rudy Hartono.
Ia berhasil menjuarai All England secara berturut sebanyak 7 kali, yakni dari tahun 1968 – 1974.
Namun, di tahun 1975, Rudy Hartono tak mampu mempertahankan gelarnya. Ia kalah dari wakil Denmark, Svend Pri.
Di tahun 1976, Rudy Hartono kembali meyabet gelar All England dan di tahun itu pula ia terakhir menjuarai All England.
• Dandim 0107 Aceh Selatan Tangkap Tangan Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan, Begini Kronologinya
Berselang setahun, tepatnya di tahun 1978, wakil Indonesia Liem Swie King merebut trofi All England.
Ia berhasil mempertahankan gelarnya di tahun 1979 dan merebut kembali gelarnya di tahun 1981.
Di tahun 1991, Ardy Wiranata merasakan juara All England.
Kemudian, di tahun 1993 dan 1994, Heryanto Arbi pun merasakan podium juara.
Secara keseluruhan, Indonesia mengumpulkan 15 trofi juara dan Indonesia terakhir kali meraih gelar All England untuk sektor tunggal putra pada tahun 1994.
Artinya, sudah 25 tahun Indonesia tidak merasakan gelar All England sektor tunggal putra. Bahkan pemain sekelas Taufik Hidayat, belum pernah meraih gelar All England.
Tunggal Putri
Sektor tunggal putri juga mempunyai catatan manis.
Walau disektor ini jarang ada pemain Indonesia yang menjurai, namun Indonesia berbangga, karena wakil Indonesia pada saat itu di tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994, Susy Susanti berhasil mengangkat trofi dan berdiri di podium tertinggi.
Uniknya, di tahun 1991, terjadi All Indonesian Final antara Susy Susanti dan Sarwendah Kusumawardhani.
Di sektor tunggal putri, hanya Susy Susanti wakil Indonesia yang mencicip juara All England.
Sudah 25 tahun tidak ada wakil Indonesia di sektor tunggal putri yang bisa menaiki podium tertinggi All England.
Ganda Putra
Sektor ganda putra merupakan sektor yang paling banyak menyumbangkan trofi untuk Indoensia.
Untuk pertama kalinya, Christian Hadinata/Ade Chandra menjuarai All England di tahun 1972.
Kemudian mereka mempertahankan gelarnya di tahun 1973.
• BREAKING NEWS: Hujan Deras Guyur Ibu Kota, Istana Presiden Ikut Terendam Banjir
Di tahun 1974, 1975, 1977, 1978, 1979, 1980 wakil Indonesia Tjun Tjun/Johan Wahjudi mendominasi juara ganda putra.
All Indonesian Final pun terjadi di tahun 1981, Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono keluar sebagai juara setelah mengalahkan Tjun Tjun/Johan Wahjudi.
Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono pun kembali menjuarai All England di tahun 1984.
Delapan tahun berselang, 1992, Rudy Gunawan/Edy Hartono mengangkat trofi All England.
Setahun berselang, 1994, Rudy Gunawan yang berpasangan dengan Bambang Suprianto berhasil keluar sebagai juara.
Generasi juara ganda putra kemudian beralih ke Rexy Mainaky/Ricky Subagja di tahun 1995-1996, Tony Gunawan/Candra Wijaya tahun 1999.
Kemudian, Tony Gunawan/Halim Heryanto tahun 2001, Sigit Budiarto/Candra Wijaya tahun 2003.
Kevin Sanjaya /Marcus Gideon yang dijuluki The Minions mengangkat trofi di tahun 2017-2018, dan The Daddies Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di 2019 yang juga mengangkat tofi di tahun 2014.
Ganda Putri
Sektor ganda putri menorehkan sejarahnya pertama kali di tahun 1968, saat itu Indonesia di wakili oleh Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah setelah mengalahkan pasangan Jepang.
Kemudian, di tahun 1979 wakil Indonesia Verawaty Fajrin/Imelda Wigoeno berhasil mengangkat trofi All England.
Setelah itu, hingga tahun 2019, tidak ada wakil Indonesia yang mencicipi puncak juara di sektor ganda putri.
Ganda Campuran
Ganda campuran juga menjadi sektor andalan Indonesia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir mencetak hat-trick juara di All England 2012, 2013, dan 2014.
• Harimau Kembali Masuk ke Permukiman Warga di Subulussalam, Mangsa Ternak Kambing
Kamudian di tahun 2016, secara mengejutkan pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto menaiki podium dan mengakat trofi All England.
Jauh sebelum itu, di tahun 1979, pasangan Christian Hadinata/Imelda Wigoeno sudah duluan mecicipi juara ganda campuran di All England.
Di tahun 1979, Indonesia pernah menjadi juara umum All England, dengan meraih empat gelar.
Mungkinkah hal tersebut bisa terulang kembali dalam kejuaraan All England 2020 ini?
• Bek Persiraja Aliyah Alfuad Mendadak Jadi Model, Pamerkan Jersey Persiraja di Launching Liga 1
• Pelajar di Langsa Diminta jangan Berwatak Preman, Harus Belajar Alquran Bakda Magrib
• Kisah Putra Pelaku Bom Bali I, Bertahun-tahun Merasa Seperti Sampah, Nyaris Ikuti Jejak Sang Ayah
