Mahasiswa Kecelakaan di Subulussalam
Wahyu, Mahasiswa yang Meninggal Kecelakaan Ternyata Adik Ipar Anggota DPRA Iskandar Usman Alfarlaky
Jenazah almarhum Wahyu diberangkatkan ke rumah duka di Peureulak Aceh Timur dengan mobil ambulans RSUD Subulussalam sekitar pukul 15.30 WIB.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Wahyu Ziahul Haq (22) Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh yang meninggal dunia Selasa (25/2/2020) siang tadi dalam kecelakaan lalulintas di Jalan Nasional Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam merupakan adik ipar anggota DPR Aceh Iskandar Usman Alfarlaky.
”Dia ke Singkil dalam rangka misi kemanusiaan,” kata Iskandar dalam percakapan telepon dengan Serambinews.com
Iskandar pun menyebutkan nama lengkap sang adik ipar. Dia bernama Wahyu Ziahul Haq, Ketua BEM Fakultas Ushuluddin UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Menurut Iskandar, almarhum berangkat dari Banda Aceh dalam misi kemanusian mengantar bantuan kebakaran ke Desa Ujung, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil.
Namun naas belum tiba ke lokasi kebakaran mobil almarhum mengalami kecelakaan di Kota Subulussalam.
Kala itu Iskandar yang juga mantan wartawan Serambi Indonesia meminta bantuan untuk proses pemulangan ke Peureulak Aceh Timur via Medan.
Jenazah almarhum Wahyu diberangkatkan ke rumah duka di Peureulak Aceh Timur dengan mobil ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subulussalam sekitar pukul 15.30 WIB.
Jenazah almarhum dibawa dengan Ambulance didampingi rekannya Misbahul Muzi via Medan, Sumatera Utara.
Sementara rekan korban lainnya berangkat dengan mobil Toyota Innova BL 295 AB didampingi dua warga Subulussalam.
Sebelum ke Peureulak Aceh Timur, rombongan mahasiswa ini bertemu dengan Wakil Bupati Aceh Singkil Sazali dan sekda Azmi serta camat dan rombongan di sekitar RSUD Subulussalam.
Para mahasiswa menyerahkan bantuan mereka kepada Wakil Bupati Aceh Singkil untuk diteruskan ke korban kebakaran di Desa Ujung, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil.
Sementara Wakil Bupati Aceh Singkil Sazali turut memberikan bantuan pula untuk operasional para mahasiswa ke rumah duka di Peureulak dan kembali ke kampus di Banda Aceh. Para mahasiswa ini berangkat pukul 17.30 WIB.
Semasa hidupnya mendiang Zai, sapaan akrab Wahyu dikenal sosok pria baik dan selalu menjadi pelopor dalam berbagai kegiatan di kampusnya. Sementara teman-teman se fakultas hanya mengikuti apa yang diarahkan sang ketua mereka.
“Kami hanya ngikuti dia, semua apapun kegiatan dialah (almarhum) yang memotori. Kalau tidak dia gerakkan, kami tidak bergerak termasuk kegiatan bantuan untuk korban kebakaran ini. Dialah semua yang perjuangkan, termasuk kendaraan. Pokoknya kami tinggal enaknya aja,” kata Farah Munadia (19) rekan almarhum Zai mahasiswi ilmu Alquran dan tafsir.