Antartika
Peneliti Kaget, Antartika Berubah Jadi Merah seperti Darah, Ternyata Ini Penyebabnya
Fenomena yang disebut sebagai Salju Semangka itu oleh mereka kemudian diabadikan dalam beberapa foto.
Laporan Yeni Hardika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Para ilmuwan Ukraina mendapat kejutan di pagi Senin (24/2/2020), saat mereka melihat pemandangan tak biasa terjadi di sekitar stasiun penelitian mereka.
Fenomena yang disebut sebagai Salju Semangka itu oleh mereka kemudian diabadikan dalam beberapa foto.
Foto yang diambil dari pangkalan penelitian Vernadsky, yang terletak di titik Marina, Pulau Galindez, Kepulauan Argentina, memperlihatkan pemandangan salju yang berubah menjadi merah seolah berlumuran darah.
Diyakini, warna merah yang menyelimuti lapisan salju di antartika itu disebabkan oleh alga yang keras dan tahan terhadap cuaca dingin, Chlamydomonas Nivalis.
Tidak hanya di Antartika, alga ini dapat tumbuh subur pada temperatur di bawah nol derajat di seluruh ladang salju di dunia.
Melansir halaman Foxnews.com, Kementerian Sains dan Pendidikan Ukraina menjelaskan, alga itu dapat tumbuh subur di salju saat kondisi cuaca baik.
• Kisah Putra Aceh The Big Boss Trans Continent, Pernah Ngojek di Batam dan Jadi Buruh di Singapura
• Buron Satu Tahun Lebih, Terduga Ayah Rudapaksa Anak Kandung Ditangkap Polres Pidie di Bireuen
• Kasus Perampokan Toko Emas, Kapolres Subulussalam: Insha Allah dalam Waktu Dekat Kita Bongkar
Cuaca yang lebih hangat selama musim panas di Antartika mendorong spora untuk berkecambah.
Warna merah kemudian muncul sehingga menciptakan femona salju seperti semangka.
Namun, oleh para ilmuwan, penyebaran ganggang di wilayah itu disebabkan karena terjadinya perubahan iklim.
Dari halaman euronews.com, suhu di Antartika pada awal bulan ini mencapai rekor tertinggi baru, yaitu 18,3 ° C di stasiun Esperanza.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB, Semenanjung Antartika - didefinisikan sebagai ujung barat laut dekat dengan Amerika Selatan - adalah salah satu daerah pemanasan tercepat di planet ini, dengan suhu naik hampir 3 ° C selama 50 tahun terakhir.(*)