Breaking News

Berita Aceh Timur

Petani Angkut Air Parit untuk Siram Cabai di Aceh Timur, Karena Kekeringan

Akibat kekeringan karena musim kemarau, sehingga petani terpaksa menggunakan air parit untuk menyirami tanamannya

Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI
Saini seorang petani mengangkut air dari parit untuk menyiram tanaman cabainya di ladang akibat kekeringan di Dusun Bukit Cinta, Gampong Peunaron Baru, Peunaron, Aceh Timur, Minggu (1/3/2020). 

Laporan Seni Hendri l Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Akibat kekeringan karena musim kemarau, sehingga petani terpaksa menggunakan air parit untuk menyirami tanamannya.

“Kalau tidak disiram maka terancam mati. Apalagi saat ini tanaman cabai saya sebanyak 4 ribu batang sedang mulai berbuah,” ungkap Saini (28) seorang petani di Dusun Bukit Cinta, Gampong Peunaron Baru, Peunaron, Aceh Timur, kepada Serambinews.com, Minggu (1/3/2020).

Kekeringan, jelas Saini, sudah terjadi sejak awal Januari 2020 lalu, sehingga sumber-sumber air terdekat dengan lokasi tanaman yang sebelumyna ditarik menggunakan mesin untuk menyirami tanaman kini telah kering.

Akibatnya ia pun harus mengambil air dari parit menggunakan jerigen dan diangkut menggunakan sepmor ke lokasi tanaman.

Pamit Masuk Hutan 3 Hari, Brimob Kontak Senjata Dengan KKB Selama 3 Jam, Doni Gugur di Papua

Tidak hanya cabai miliknya yang terancam mati, tapi tanaman milik petani lainnya seperti jagung, kacang panjang, dan tanaman palawija lainnya juga terancam mati.

Hasil dari bercocok tanam, jelas Saini, merupakan sumber pendatapan utama ekonomi petani untuk memenuhi kebutuhan.

Jika berhasil panen, maka cabai merah laku dijual Rp 45 ribu per kilogram, dan cabai hijau Rp 20-25 ribu per kg.

Cabai hasil panen ini dijual ke Pasar Peureulak.

Rilis Foto Satelit Daratan China Sejak Virus Corona Mewabah, NASA Tunjukkan Fakta Menakjubkan

Agar berhasil panen saat musim kemarau ini, jelas Saini, maka solusi satu-satunya tanaman harus tetap disiram.

“Harus tetap disiram agar berhasil panen. Apalagi sudah banyak modal yang kami kucurkan, jika tidak maka kami akan merugi,” ungkap Saini. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved