Aceh Usul Enam Proyek Besar untuk 2021 dalam Rakor Bappenas

Pemerintah Aceh mengusulkan pembangunan enam proyek besar di Aceh untuk tahun anggaran 2021. Tiga diantaranya proyek prioritas strategis....

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Plt Gubernur Aceh bersama para gubernur se-Indonesia dalan Rakor Bappenas, Rabu (4/3/2020). 

Aceh Usul Enam Proyek Besar untuk 2021 dalam Rakor Bappenas

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Aceh mengusulkan pembangunan enam proyek besar di Aceh untuk tahun anggaran 2021. Tiga diantaranya proyek prioritas strategis.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menyampaikan usulan itu dalam rapat koordinasi (Rakor) Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rapat dipimpin Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan dihadiri gubernur seluruh Indonesia.

Tiga proyek prioritas strategis yang dipaparkan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meliputi Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Jalan Lintas Tengah meliputi Jalan Jantho-Keumala, jalan Geumpang-Pameu, Pengendalian Banjir Krueng Singkil dan Embung Krueng Raya, Aceh Besar.

Plt Gubernur Aceh, mengatakan, proyek Jalan Lintas Tengah Jantho-Keumala dan Geumpang.

"Kondisi eksisting di lintas Jantho-Keumala belum tersambung sepanjang 38.91 Kilometer. Dimana wilayah tersebut masuk ke Kabupaten Aceh Besar dan Pidie," kata Nova Iriansyah.

Dark Mode Atau Mode Gelap WhatsApp Telah Hadir, Begini Cara Mengaktifkannya 

Juru Masak Mogok Kerja, Pasien RSUD Cut Nyak Dhien tak Dapat Sarapan

Takut Kena Virus Corona, Wanita Ini Memanggang Uangnya di Oven

"Begitu juga untuk kondisi eksisting lintasan Geumpang-Pameu yang belum tersambung sepanjang 59.60 kilometer," kata Plt Gubernur Aceh.

Sedangkan untuk lintasan yang sudah tersambung, tambah Plt Gubernur, Keumala - Geumpang 69.12 kilometer, Pameu - Genting Gerbang 53.70 kilometer dan Genting Gerbang-Takengon 20.65 kilometer.

Menyinggung proyek pngendalian banjir Krueng Singkil, sebut Nova, kondisi eksistingnya untuk status penanganannya belum fokus anggaran. Permasalahan banjir yang terjadi dalam setahun tiga kali menggenangi ibukota kabupaten dan pemukiman masyarakat. Untuk menuntaskan proyek tersebut dibutuhkan biaya Rp 700 miliar lagi.

Plt Gubernur juga menyampaikan, Aceh sedang menyiapkan KIA Ladong di Aceh Besar, sebuah kawasan industri yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, membangun kawasan industri modern diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya menyediakan sumber air baku yaitu karenanya diperlukan pembangunan Embung Krueng Raya.

"Itu juga untuk memenuhi kebutuhan air baku, pariwisata dan peningkatan pendapatan masyarakat," katanya.

Adapun tiga usulan non major project 2021, diantaranya Bendung Irigasi Krueng Pase, duplikasi jembatan Peudada dan pembangunan Simpang Susun Santan.

Sopir Avanza Curi Beras, Lari dan Tabrak Sejumlah Kendaraan dan Ojol di Simpang Lima

Ia merincikan kondisi eksisting untuk Irigasi Krueng Pase yang berlokasi di Bendung Baru. Bendung lama dibangun pada 1931 dengan memanfaatkan sumber air dari sungai Krueng Pase.

"Awalnya merupakan jaringan irigasi semi teknis, pada tahun 1980-an ditingkatkan menjadi irigasi teknis dengan luas layanan 8.922 hektar tersebar dalam 9 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan satu kecamatan dalam wilayah Kota Lhokseumawe," rincinya.

Fungsi Irigasi Krueng Pase tambahnya, untuk menjamin ketersediaan air irigasi yang dapat menaikkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali dalam setahun.

"Sehingga akan dapat meningkatkan produksi panen yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kabupaten Aceh Utara khususnya. Selain itu juga merupakan salah satu Lumbung Pangan di Provinsi Aceh," sebutnya.

Adapun dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan bendung saat itu, katanya, masyarakat tani menderita kerugian dengan terjadinya gagal tanam dan gagal panen selama dua kali musim tanam.

Panglima Laot Kabupaten Simeulue Mengadu ke Bupati, Ini Keluhannya

Plt Gubernur juga merincikan, bangunan utama (bendung) 56 persen rusak berat, saluran pembawa 161 kilometer, 22 persen rusak sedang. Bangunan pada saluran pembawa 168 unit, 22,6 persen rusak sedang, jaringan pembuang 46 kilometer 28,75 persen rusak sedang dan readiness kriteria sudah lengkap.

Selanjutnya untuk "non major project" duplikasi jembatan Peudada, kondisi eksistingnya DED rencana dilaksanakan pada 2016 oleh P2JN Aceh. Dengan panjang 240 meter, lebar perkerasan 7,5 meter dan lebar bahu 1 x 2 meter.

Dan untuk kondisi eksisting pembangunan simpang Susun Santan, statusnya masih tahap penanganan. Dan Belum terbangunnya ke Simpang Susun.

"Perkembangannya, jembatan belum terhubung (belum fungsional), dan pembebasan tanah tahun 2020. Solusinya percepatan pembangunan Simpang Susun," tuturnya.(*)

Bang Doli, Kurang Bisa Melihat, Tapi Pendukung Setia Hingga Pemijat Pemain Persiraja, Ini Kisahnya

Yusuf Mansur Marah, Sejumlah Pengelola Media Online, Warganet, dan Penulis Buku Akan Dilapor Polisi

Terdakwa Calo CPNS Akhirnya Masuk Ke LP Lamlo Sakti Pidie, Ini Sisa Hukuman Penjara yang Dijalani

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved