Batu Giok untuk Lantai Masjid Agung Diolah
Batu giok yang akan digunakan untuk lantai Masjid Agung Baitul A’la mulai dilakukan pengolahan perdana dengan mesin khusus di Suka Makmue
SUKA MAKMUE - Batu giok yang akan digunakan untuk lantai Masjid Agung Baitul A’la mulai dilakukan pengolahan perdana dengan mesin khusus di Suka Makmue, Nagan Raya, Kamis (5/3/2020). Pengolahan perdana batu untuk Masjid Giok tersebut ditandai dengan peusijuk mesin pemotong oleh teungku, dipadukan penyerahan santunan.
Turut dihadiri Bupati Nagan Raya, HM Jamin Idham, sejumlah kepala dinas, dan pengusaha pemilik mesin tersebut. Pada kesempatan itu, Bupati ikut melihat proses pengolahan perdana batu giok yang merupakan batu lokal Nagan Raya yang disiapkan untuk lantai Masjid Agung Baitul A’la.
Bupati HM Jamin Idham kepada wartawan mengatakan, pengolahan batu giok dilakukan oleh pihak rekanan, di mana mereka akan mengolah batu tersebut menjadi lantai untuk dipasangkan di masjid agung. Ia melanjutkan, batu giok tersebut diambil di kawasan Gunung Beutong Nagan Raya. Bila tidak stok batu giok yang kini tertumpuk di lokasi pengolahan belum cukup, maka akan diambil lagi ke Gunung Beutong. “Penggunaan batu giok untuk lantai masjid agung karena giok merupakan ikon kita Nagan Raya,” ucapnya.
Pada sisi lain, Bupati mengungkapkan, ke depan penggunaan batu giok bukan saja untuk lantai, tetapi juga beberapa bagian masjid agung lainnya. “Kita juga akan terus berdayakan termasuk mencetak sejumlah pernik-pernik yang menjadi ikon Nagan Raya,” ucapnya.
Sementara itu, Samaji selaku Kepala Teknik Produksi CV Mandiri Batu Alam sebagai pihak yang mengolah batu giok itu kepada wartawan mengatakan, luas lantai yang akan disiapkan semua sebanyak 7.000 meter persegi. Ia memaparkan, pihaknya menargetkan pengolahan batu giok itu bisa tuntas pada tahun 2020. “Tapi bila tidak rampung maka akan dilanjutkan tahun 2021,” urainya. “Semua alat untuk mengolah sudah kita siapkan. Kita hari ini (kemarin-red) perdana dan tadi di-peusijuk,” tukas Samaji.
Ia mengaku, batu giok yang akan digunakan untuk lantai masjid agung sangat bagus dan tepat digunakan, karena lebih bagus dari granit. Oleh karena itu, ia berjanji, pihaknya akan semaksimal mungkin melakukan pengolahan batu giok untuk lantai masjid tersebut.
Secara terpisah, Kadis Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Nagan Raya, Tamarlan merincikan, pada tahun 2020, Pemkab Nagan Raya menyediakan dana Rp 10 miliar yang digunakan untuk pemasangan lantai masjid agung. “Tahun ini, kita akan pasang lantai I dan II di masjid agung,” katanya. Ia membeberkan, pada periode tahun 2018-2019, juga sudah dilakukan sejumlah pekerjaan di Masjid Agung Nagan Raya yang kini dikenal dengan sebutan ‘Masjid Giok’.(riz)
