Intelijen Israel Bongkar Rahasia China Terkait Virus Corona yang Selama Ini Ditutupi
Mantan intelijen militer Israel, Dany Shoham, mengatakan jika institut tersebut berkaitan dengan program pembuatan senjata biologi oleh Beijing.
Dilansir dari Washington Times, Radio Free Asia pada minggu ini telah menyiarkan kembali laporan televisi lokal Wuhan dari tahun 2015.
Laporan tersebut tunjukkan laboratorium tercanggih di China yang disebut Wuhan National Biosafety Laboratory. Lab ini dibuka pada Januari 2018.
Laboratorium tersebut adalah satu-satunya tempat yang dideklarasi China dibolehkan bekerja dengan virus-virus paling mematikan di dunia.
Mantan intelijen militer Israel, Dany Shoham, mengatakan jika institut tersebut berkaitan dengan program pembuatan senjata biologi oleh Beijing.
"Laboratorium tertentu di institut tersebut mungkin telah berkaitan dengan pengembangan senjata biologi."
Ahli yang mempelajari senjata biologi China tersebut juga mengatakan proyek itu termasuk bagian dari riset militer dan tentunya sangat ditutupi.
• Kabah Sepi, Dewi Sandra Sedih: Jika Tak Ada yang Tersisa, Maka Selesailah Kita
• 6 Jam Berunding, Rusia dan Turki Tandatangani Perjanjian Gencatan Senjata di Idlib
• Setelah Sempat Ditutup, Arab Saudi Kembali Membuka Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Pria terjangkit virus corona (South China Morning Post)
Sebelumnya di tahun 2017, ilmuwan telah memperingatkan jika virus mirip SARS dapat melarikan diri dari laboratorium tersebut.
Kini, sepertinya ketakutan ilmuwan tersebut telah menjadi kenyataan.
Berjumlah 5-7 biolabs, laboratorium tersebut dirancang untuk membuat keamanan maksimum di Wuhan pada tahun 2017, dengan tujuan mempelajari virus paling mematikan di dunia, termasuk Ebola dan SARS.
Dilansir oleh Daily Mail, Tim Trevan, konsultan keamanan biologis Maryland mengatakan jika ia khawatir kebudayaan China dapat menyebabkan institut tersebut menjadi tidak aman.
Seorang wanita yang bekerja di Jepang telah terjangkit virus corona untuk kedua kalinya.
Hal ini karena China selalu terkesan menutupi informasi milik mereka, dan hal tersebut dapat menyebabkan kerugian.

Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. (EPA-Efe/STR)
Laboratorium ini dirancang dengan standar biosafety level 4 (BSL 4) yang pertama di China.