Viral
Amanat Pak Camat Saat Upacara Bikin Siswa dan Guru Menangis Tersedu, Ini Ternyata yang Disampaikan
Video yang berdurasi 6 menit 30 detik itu menceritakan tentang pengorbanan kedua orangtua dalam membesarkan anak-anaknya, menceritakan betapa pentingn
Hari ini saya ingin Anda menghadirkan wajah perempuan mulia bernama ibu, bernama mamak ke tempat ini sekarang. Wajahnya yang mungkin tadi pagi anda gak sempat mencium tangannya, wajah yang tadi pagi mungkin anda sempat membentaknya, wajah yang malam tadi tanpa anda sadari mengambil selimut yang jatuh ke lantai, kemudian menyelimutkan anda kembali, dan membelai kepala Anda.
Sembari berdoa kepada tuhan ya Allah tolong jaga anak saya, sambil berderai air mata, dia selimuti Anda, dia belai wajah Anda tanpa Anda sadari. Hadirkan seorang perempuan mulia ini yang sembilan bulan Anda berada dalam kandungannya, yang sembilan bulan Anda menghisap darahnya, yang sembilan bulan Anda membuat dia sakit, berjalan sakit, duduk tidak enak, bahkan untuk mengeluarkan anda beliau bertaruh nyawa, antara hidup dan mati.
Darah, keringat, airmata bercampur menjadi satu mengiring kelahiran Anda di dunia. Ketika Anda lahir dengan selamat, satu per satu jari-jemari Anda dielus dibelai mamak, dibelai bunda, sembari terus berdoa, ya Allah panjangkan umur anak hamba ya Allah.
Ketika malam tiba, sang ibu tidak tidur sepanjang malam, beliau tidak rela, andai kata satu ekor nyamuk pun menggigit tubuh Anda. Malamnya yang panjang pun berlalu, sembari menetes air matanya pada Tuhan.
Terkadang lebih banyak nama anda yang disebut dalam doanya dibanding untuk keselamatannya sendiri, kadang dia sakit dipinggang, ngilu dibahu tidak dihiraukannya, agar bisa melihat Anda tidur dengan nyenyak sepanjang malam. Ketika di pengujung malam Anda terbangun, Anda tahu siapa yang mengambil Anda? Anda tahu siapa yang menimang anda sembari membacakan sholawat, kecuali ibu Anda?
Meskipun penat, meskipun badan teruyung-uyung, meskipun mengantuk yang begitu berat, tapi sang anak dan itulah diri Anda, sampai diambilkan selimut yang hangat, ketika pagi tiba, seorang bunda, seorang ibu bangga sekali mnegenalkan Anda pada tetangga Anda, inilah anak saya, inilah anak saya, bangga sekali.
Ketika dulu anda sudah makan nasi, anda tahu siapa yang paling banyak menyuapi Anda? Anda tahu berapa butir berapa ribu nasi yang sudah masuk ke mulut Anda? Dan Anda tahu setiap nasi yang masuk ke mulut Anda selalu ada doa, ‘ya Allah sehatkan anak hamba ya Allah, panjangkan umurnya’.
Anda bisa sehat hari ini, bisa sampai kesekolah hari ini, itu karena doa-doa yang dipanjatkan ibu Anda. Bertahun-tahun yang lalu, ketika Anda berjalan, mulai di ajak berjalan, selangkah dua langkah, dilangkah keempat Anda terjatuh, anda tau apa yang dilakukan ibu anda? Ibu histeris, ibu berteriak, anakku maafkan ibu nak, hanya karena sedikit aja lalai tidak melihat Anda.
Dan hari ini, sudah berapa lama kita lalai menjaga ibu kita? Sudah berapa lama perintahnya tidak kita lakukan? Sudah berapa banyak luka yang kita goreskan dihatinya? Kemudian ketika masuk usia masa-masa sekolah, mudah-mudahan Anda masih ingat, dulu masuk sekolah, masuk SD, seorang pria bernama ayah atau bapak, apapun panggilan sayang Anda kepada pria hebat itu, ia harus banting tulang siang dan malam.
Pergi pagi pulang malam, terkadang dalam mencari nafkah buat Anda dia rela dihardik orang, dibentak orang terkadang Anda punya sepatu yang bagus seperti ini, punya seragam seperti anak orang lain, dia rela berhutang kepada orang lain, dia rela malu dengan orang lain.
Utuk apa? Agar anaknya yang didoakan siang dan malam bisa menjadi orang hidupnya, bisa menjadi sukses dalam hidupnya. Dan hari ini anda sudah berapa kali melawan pria hebat itu? Sudah berapa kali Anda tidak melaksanakan perintahnya? Sudah berapa kali?
Astagfirullahhaladzim. Perbanyak istigfar anak-anak semuanya kita banyak dosa pada orang-orang hebat itu. Sebelum Anda menancapkan bendera kuning tepat di depan rumah Anda, sebelum Anda banyak orang berbondong-bondong berpakaian hitam datang menuju rumah Anda, bisa jadi peristiwa itu terjadi hari ini.
Sepulang dari sekolah, udah disaksikan orang banyak di rumah Anda, bayangkan depan rumah Anda banyak orang yang datang ke sana, tetangga Anda, karib kerabat anda, dan bisa jadi ditengah rumah itu anda tidak lagi disambut sapaan lembut ‘nak, udah pulang nak?' Tapi bisa jadi siang ini Anda disambut dirumah dengan sosok tubuh yang sudah kaku, dingin, membisu, dan tubuh itu adalah tubuh ibu Anda.
Anda tidak sempat meminta maaf, anda buka tabir penutup wajahnya, Anda goncang-goncangkan tubuhnya, kalian panggil ibu, mama, tapi sudah dingin, sudah kaku. Sebelum itu terjadi, maka siapapun hari ini ingin Allah muliakan hidupnya, ingin Allah sukseskan hidupnya, ingin Allah sukseskan dalam karirnya, tolong muliakanlah kedua orangtua Anda.
Tidak akan ada anak yang sukses dalam hidupnya tanpa ridha kedua orangtua anda, maka jika anda ingin sukses, ingin berhasil di MTSN 5 Agam ini, ingin berhasil mencapai apa yang anda impikan, maka tolong rubahlah hidup anda hari ini dengan cara memuliakan kedua orangtua anda insyaAllah, Allah SWT akan memuliakan hidup Anda.(*)