Berita Banda Aceh

Jalan Tanggul Pantai Ulee Lheue-Gampong Jawa Sering Dijadikan Tempat Maksiat, Satpol PP Turunkan Tim

Selain dentuman musik yang dinyalakan cukup keras, petugas juga menemukan botol minuman keras di lokasi itu.

Penulis: Misran Asri | Editor: Taufik Hidayat
Dok Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh
Tim gabungan mengamankan sejumlah wanita dari jalan tanggul yang menghubungkan Gampong Ulee Lheue dan Gampong Jawa, Banda Aceh, Minggu (8/3/2020) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Selanjutnya wanita-wanita tersebut digiring ke Kantor Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh. 

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim gabungan Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh bersama personel Polsek Ulee Lheue dan Koramil 15/Meuraxa, serta sejumlah anggota TNI dari sejumlah satuan lainnya, mengamankan 9 warga dari kawasan jalan tanggul Ulee Lheue-Gampong Jawa, Banda Aceh, Minggu (8/3/2020) dini hari.

Pasalnya, keberadaan para warga yang mulai menyesaki kawasan jalan tanggul tepi Pantai Ulee Lheue-Gampong Jawa itu sampai pukul 03.00 WIB, dini hari memunculkan keresahan bagi warga.

Selain di lokasi sepi dan jauh dari pemukiman warga, keberadaan warga-warga yang menyesaki lokasi tersebut, sambil menghidupkan musik dengan keras, menenggak minuman keras, serta berkumpul perempuan dan laki-laki yang bukan muhrimnya, berpotensi terjadi maksiat.

Kemarahan massa pun dilaporkan mulai memuncak. Hal itu dikarenakan sepanjang daerah tersebut, merupakan kawasan yang paling dahsyat diterjang musibah gempa dan tsunami, 24 Desember 2004 silam dan menelan sekitar 170.000 korban meninggal dunia di Aceh.

“Keberadaan orang-orang di tanggul pantai yang menghubungkan Ulee Lheue dan Gampong Jawa itu sudah sangat meresahkan. Umumnya mereka yang datang ke sana warga luar Kota Banda Aceh,” sebut Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh, Hidayat SSos yang dihubungi Serambinews.com, Minggu (8/3/2020).

Bahkan kondisi tersebut, lanjut Hidayat, diduga telah memantik kemarahan dan keresahan warga setempat.

Bagaimanapun warga tersebut berhak menjaga wilayah mereka agar tetap steril dan tidak dikotori oleh perbuatan maksiat. “Makanya, sebelum terjadi sesuatu yang tidak diharapkan kami coba sikapi dengan cepat,” ungkap Hidayat.

Menurutnya, untuk mengantisipasi segala hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, pihaknya mengambil langkah cepat berkoordinasi dengan TNI dan Polri, dalam hal ini, Polsek Ulee Lheue dan Koramil 15/Meuraxa serta satuan lain di TNI.

“Dari lokasi itu ada diamankan 9 orang dan seluruhnya warga luar Kota Banda Aceh. Ada yang dari Aceh Tenggara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Bireuen serta asal Pidie,” rinci Hidayat.

Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh ini pun menerangkan 9 orang yang diamankan tersebut masih dimintai keterangannya.

Hidayat pun menerangkan saat tim gabungan mendekati lokasi yang gelap gulita tersebut, ada yang berusaha untuk kabur. Tapi, berhasil dicegah oleh petugas TNI dan Polri yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Bahkan masyarakat gampong-gampong setempat juga cukup banyak turun dan menyesaki lokasi, tanpa ada komando.

Selain dentuman musik yang dinyalakan cukup keras di lokasi, pada saat tim gabungan berada di lokasi juga ditemukan sejumlah botol minuman keras yang baru ditenggak dan sudah disita oleh petugas.

“Kami harapkan sama-sama bertanggung jawab menjaga dan merawat daerah kita ini dari perbuatan yang melanggar syariat Islam. Karena itu, kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak, mulai masyarakat, termasuk dukungan Kepolisian dan TNI,” ujar Hidayat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved