Pilkada Tangsel 2020
Putra Aceh, Azmi Abubakar alias Lim Se Ming Siap Tarung di Pilkada Kota Tangsel 2020
Putra Aceh berdarah Gayo, Ir Azmi Abubakar siap maju ke gelanggang Pilkada Tangsel 2020, sebagai calon wali kota.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Safriadi Syahbuddin
Putra Aceh, Azmi Abubakar alias Lim Se Ming Siap Tarung di Pilkada Kota Tangsel 2020
Laporan Fikar W Eda / Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Putra Aceh berdarah Gayo, Ir Azmi Abubakar yang punya nama Tionghoa, Lim Se Ming, siap maju ke gelanggang Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 2020, sebagai calon wali kota.
Ia akan berpasangan dengan, Muhammad, yang saat ini Sekda Tangsel, Banten.
Kepastian Azmi ikut serta dalam Pilkada Tangsel, setelah dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (10/3/2020) sore.
"Insya Allah saya akan maju di Pilkada Tangsel. Kita sedang melakukan sosialisasi kepada masyarakat," kata Azmi.
Azmi adalah putra Tgk Abubakar Bintang, tokoh Gayo di Tangsel, pendiri Pesantren Syech Abdurrauf Tangsel.
Sejumlah spanduk dan baliho menghiasi sejumlah tempat di Kota Tangsel, menampilkan wajah Azmi dalam berbagai pose.
• Anak, Menantu, Ipar, dan Besan Jokowi Ikut Pilkada 2020, Pengamat: Oligarki Politik Makin Kuat
• Razali Akui Siap Dampingi Gibran, Putra Aceh Ini Sudah Siapkan Gebrakan Khusus di Pilkada Solo 2020
• Empat Alasan Anak, Menantu, Hingga Ipar Jokowi Berniat Maju Pilkada 2020
Di kalangan masyarakat Tangsel, Azmi bukan sosok asing. Ia adalah tokoh di sana.
Ia memimpin Partai sosialis Indonesia atau PSI untuk Provinsi Banten.
Di Tangsel, PSI berhasil meraih kursi. Rencananya, pasangan Azmi-Muhammad akan diusung oleh PSI dan PDI Perjuangan.
Lalu apa alasan Azmi bertarung di gelanggang Pilkada Tangsel?
"Di sini adalah miniatur Indonesia. Masyarakatnya beragam. Penduduk Tangsel sangat terbuka kepada pendatang. Kami di sini, ada Gayo, Aceh Batak, Betawi, Sunda, Jawa, dan seluruh etnis ada di Tangsel. Di sini kita bicara Indonesia yang bhinneka," kata Azmi lahir di Jakarta 1972. Ia adalah alumni Institut Teknologi Indonesia (ITI) Serpong.
Ia mengatakan, pencapaian Tangsel sebagai sebuah kota selama ini sudah baik.
Tapi masih terbuka kemungkinan untuk menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
"Alasan itulah membuat saya ingin maju ke gelanggang pilkada ini," ujarnya.
Tahapan Pilkada Tangsel baru mulai bergulir Juni 2020 mendatang.
Yang dilakukan Azmi saat ini adalah sosialisasi, berkomunikasi dengan banyak kalangan.
Perihal nama Lim Se Ming, Azmi Abubakar mendapatkannya sebagai penghargaan dan penghormatan dari etnis Tionghoa, atas kiprahnya yang tanpa pamrih mendirikan Museum Pustaka Peranakan Tionghoa di BSD Tangsel.
Itu satu-satunya museum peranakan Tionghoa di Indonesia yang memiliki koleksi pustaka lebih dari 40 ribu judul.
Museum itu ia dirikan pada 2011, ia mulai mengumpulkan bahan sejak 1998, setelah pecah gerakan reformasi.
Museum itu ia dirikan secara swadaya, sebagai wujud dari semangat bhinneka tunggal ika, anti diskriminasi, anti terhadap sikap intoleransi.
Banyak kalangan mengapresiasi langkah Azmi dengan Museum Pustaka Peranakan ini.
Para peneliti, jurnalis dan traveling berduyun-duyun datang ke museum yang terletak di Ruko Golden Road Bumi Serpong Damai (BSD) Tangsel, Banten itu.
Azmi adalah putra kandung dari perubahan. Ia ambil bagian dalam Forkot, Famred, dua organisasi pergerakan di era 1998 yang ikut menurunkan rezim Orde Baru, dan Sekjen Komite Mahasiswa Pemuda Aceh Nusantara atau KMPAN.
Ia juga terlibat aktif dalam gerakan perdamaian Aceh dan salah seorang muda yang dekat dengan Gus Dur. Kini Azmi siap melaju di era industri 4.0.
"Ini saatnya kita tidak hanya bicara Aceh, tapi Indonesia," tutupnya.(*)