Karya Inovasi Mahasiswa Disita
Islamic Jammer Hasil Inovasi Mahasiswa UIN Disita, Begini Komentar Petinggi Fakultas Saintek
Budi mengatakan, setiap inovasi harusnya mendapat penghargaan dari pemerintah, bukan malah membunuh kreatifitas mahasiswa.
Islamic Jammer Hasil Inovasi Mahasiswa UIN Disita, Begini Komentar Petinggi Fakultas Saintek
Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penyitaan Islamic Jammer hasil inovasi mahasiswa UIN Ar-Raniry oleh Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh telah membuat kalangan mahasiswa heboh.
Terkait hal itu, Wakil Dekan III Fakultas Sains dan Teknologi (Santek), Budi Azhari MPd meminta mahasiswa agar sabar, tenang dan tidak bertindak gegabah.
Budi sebelumnya ikut mendampingi Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry, Dr Saifullah MAg saat menerima kedatangan sejumlah mahasiswa yang memprotes penyitaan alat tersebut, Kamis (12/3/2020).
“Kita minta kepada mahasiswa agar bersabar dan tidak bertindak gegabah,” kata Budi Azhari kepada Serambinews.com.
Islamic Jammer adalah sebuah alat hasil inovasi mahasiswa UIN Ar-Raniry yang berfungsi meredam sinyal handphone dalam masjid selama shalat jamaah berlangsung.
Inovasi ini ditemukan oleh beberapa mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan berhasil meraih medali emas dalam penghargaan tingkat internasional.
• Mahasiswa UIN Heboh, Balai Monitor Spektrum Sita Islamic Jammer Peraih Juara 1 Inovasi Internasional
• UIN Ar-Raniry Raih Medali Emas Bidang Olimpiade Fisika OSKI 2019
• FISIP UIN Ar-Raniry Gelar Kuliah Umum “Arah Kebijakan Strategis dan Potensi Dampak Virus Corona
Karya mahasiswa tersebut menjadi salah satu karya mahasiswa Aceh yang dipamerkan di stand UIN Ar-Raniry di ajang International Islamic Education Expo (IIEE) tahun 2017.
Pameran tersebut digelar di ICE BSD Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, 21-24 November 2017.
Selain mengharumkan nama UIN Ar-Raniry, inovasi tersebut juga mengharumkan nama Aceh serta mendapat pujian dari para ilmuwan.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, penyitaan alat Islamic Jammer dilakukan pada Rabu (11/3/2020) kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB di Laboratorium UIN Ar-Raniry.
Saat penyitaan berlangsung, sempat ada penolakan dari pihak kampus.
Pihak kampus telah berupaya menjelaskan bahwa alat tersebut hanya inovasi mahasiswa dan tidak akan disalahgunakan dan untuk kepentingan pendidikan.

Tetapi petugas tidak mendengar penjelasan tersebut dan tetap mengambil alat Islamic Jammer.