Karya Inovasi Mahasiswa Disita
Islamic Jammer Karya Mahasiswa UIN Pernah Diminta Produksi Massal, Tak Jadi Karena Alasan Ini
Pihak universitas meminta pihak balai mengembalikan Islamic Jammer menyusul aksi protes yang dilancarkan sejumlah aktivis mahasiswa.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Nama Islamic Jammer tiba-tiba menghebohkan publik, khususnya para mahasiswa UIN Ar-Raniry, dalam dua hari terakhir.
Pasalnya, alat yang diklaim dapat mematikan sinyal handphone dan sejenisnya di dalam masjid, hasil inovasi mahasiswa UIN Banda Aceh ini tiba-tiba disita oleh Badan Monitoring Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh.
Penyitaan dilakukan di laboratorium kampus pada Rabu (12/3/2020) lalu.
Alasannya, alat ini melanggar regulasi penggunaan frekuensi radio.
Namun, pada Kamis (13/3/2020) sore, pihak universitas berhasil meminta kembali alat tersebut.
Pihak universitas meminta pihak balai mengembalikan Islamic Jammer menyusul aksi protes yang dilancarkan sejumlah aktivis mahasiswa.
• Mahasiswa UIN Heboh, Balai Monitor Spektrum Sita Islamic Jammer Peraih Juara 1 Inovasi Internasional
Penyitaan Islamic Jammer karya mahasiswa UIN ini oleh pihak Balmon menimbulkan keprihatinan banyak pihak.
Salah satunya adalah mantan ketua Prodi Pendidikan Teknik Elektro UIN Ar-Raniry tahun 2016-2018, Dr Silahuddin MAg.
“Saya selaku ketua prodi Pendidikan Teknik Elektro tahun 2016-2018 merasa terkejut juga ketika membaca di media bahwa alat Islamic Jammer karya mahasiswa disita,” ungkap Silahuddin yang kini menjabat Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar, kepada Serambinews.com Jumat (13/3/2020).
“Karena saya tahu persis bagaimana sulitnya mereka menemukan dan merangkai alat tersebut,” lanjutnya.
• Ini Alasan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Amankan Alat Islamic Jammer dari UIN Ar-Raniry

Dr Silahuddin MPd bersama Muhammad Ihsan adalah dua dosen UIN yang membimbing langsung kedua mahasiswa pencipta Islamic Jammer ini.
Kedua mahasiswa dimaksud, Zuyadi dan Yulidatullah, saat ini telah menyelesaikan perkuliahan di UIN Ar-Raniry.

“Kita semua komponen masyarakat patut memberikan apresiasi dan penghargaan kepada mahasiswa yang telah menemukan karyanya untuk kemaslahatan umat. Dan kita berharap akan ada mahasiswa lain menemukan karya barunya,” ungkap Silahuddin.
Menurutnya, ketika di bawah pimpinannya, Prodi PTE merupakan jurusan baru, sehingga seluruh civitas akademikanya berusaha keras menemukan inovasi-inovasi yang bermanfaat kepada masyarakat.
“Meski kesulitan dana, tapi kami berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengikuti setiap perlombaan inovasi elektro,” ujarnya.