Samsul Yusuf, Pelatih Karate Pertama di Aceh yang Raih DAN V Internasional  

Itulah kata yang pantas masyarakat Aceh ucapkan kepada Ketua Dewan Guru (KDG) Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) Aceh, Samsul Yusuf

Editor: bakri
Foto: Samsul Yusuf
Samsul Yusuf 

LHOKSEUMAWE - Selamat! Itulah kata yang pantas masyarakat Aceh ucapkan kepada Ketua Dewan Guru (KDG) Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) Aceh, Samsul Yusuf. Karena, pria kelahiran 6 Juli 1970 ini baru saja menerima anugerah Dan V Internasional dari President Kushin Ryu Dunia, Souke Horyu Matsuzaki di Jakarta. Sehingga, membuat Samsul menjadi karateka pertama di perguruan KKI Aceh yang sukses meraih DAN V Internasional.

Samsul Yusuf mulai belajar karate sejak berumur 12 tahun. Kala itu, dia bergabung di perguruan KKI. Berkat bakat dan ketekunan berlatih, dirinya menjadi karateka andalan Aceh. Medio 1989-1996, Suami dari Sri Sartika Dewi (Dan III nasional) itu terus menjadi juara di berbagai even tingkat Aceh atau nasional. "Pada PON 1993 di Jakarta, saya gagal mempersembahkan medali bagi Aceh, karena pada partai kedua mengalami patah kaki kiri, sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan," ceritanya sembari menyebutkan ia meraih Dan I nasional pada tahun 1991.

Pada tahun 1994, dia mulai melatih hingga sampai sekarang. Bahkan ia membangun Dojo (tempat berlatih) bagi murid KKI yang diberi nama Dojo Sam Training Camp di Desa Meunasah Masjid, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe. Sentuhan tangan dinginnya sudah banyak melahirkan karateka handal yang berprestasi di tingkat nasional, dan internasional dengan membawa nama Indonesia.

Ditanya perasaan mendapatkam DAN V Internasional, pembina KKI Lhokseumawe ini menyatakan, secara pribadi dirinya tidak terlalu euforia. "Anugerah DAN V ini membuktikan kalau KKI Aceh sudah diakui secara internasional. Di mana keberadaannya di Aceh sudah eksis sejak berdiri tahun 1975," katanya.

Selaku KDG KKI Aceh, Samsul mengaku, kini dirinya berhak meneken ijazah bagi murid KKI Aceh. Ke depan, ijazah yang dipegang oleh murid KKI Aceh sudah terakreditasi secara internasional. "Intinya, saya akan terus berbuat untuk Aceh. Saya miliki motto dalam berlatih yakni membangun, mendidik anak bangsa menjadi manusia lebih baik," pungkasnya.(bah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved