Bermula dari Ajakan Pindah Sekolah, Siswi SMP Diperbudak Paman, Disiksa hingga Pungut Makanan Sisa
Tiga tahun tinggal bersama pamannya, Ir mengakku telah mendapat berbagai macam siksaan.
Ia diminta pindah sekolah oleh pamannya itu sejak kelas IV SD.
Mengetahui akan tinggal di ibu kota Provinsi Kupang, korban awalnya mengaku senang.
Dengan harapan mendapat pengalaman lebih banyak dibanding tempat tinggal sebelumnya.
Sejak diajak pindah oleh pamannya itu, ia tinggal sendiri di rumah sang paman yang berlokasi di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa.
Sementara pamannya yang bekerja sebagai penjaga di sekolah dasar (SD) lebih banyak tinggal di mess bersama dengan istri dan tiga anaknya.
Namun, kegembiraan itu hanya berlangsung sementara.
• Ini Arti Penting 14 Hari di Rumah, Selamatkan Ribuan Nyawa Hingga Putuskan Rantai Penularan Corona
• Sakit Hati Diputusin, Wanita Ini Cincang & Masak Pacarnya Jadi Nasi Kebuli Lalu Dibagi ke Tetangga
Korban Malah Diperbudak
Kegembiraan Ir akan harapan medapat pengalaman lebih baik di Kota Kupang tampaknya hanya menjadi angan-angan.
Setiap hari Ir mendapat perlakuan kasar dari sang paman.
Ir malah dijadikan budak di rumah pamannya untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah.
Setiap hari, sejak pukul 04.00 Wita, YYS selalu menelepon dan membangunkannya, untuk mengerjakan seluruh pekerjaan di rumah.
Pekerjaan rumahnya mulai dari membersihkan rumah hingga menyiapkan makanan untuk ternak babi.
Setelah menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah, Ir kemudian berangkat ke sekolah.
Pulang sekolah, Ir wajib menjaga kios di rumah YYS.
Ir pun mengurus diri sendiri mulai dari memasak, mencuci dan membersihkan lahan milik pamannya.