Corona di Aceh
BPKS Bantah Paksakan diri Datangkan Yacht ke Sabang di Tengah Merebaknya Isu Corona
Plt Kepala BPKS, Ir Razuardi MT melalui Kabag Humas, M Rizal menyampaikan hal ini lewat siaran pers kepada Serambinews.com, Selasa (17/3/2020).
Penundaan itu telah disepakati dalam rapat lintas sektor yang dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2020.
Selain itu, terkait dengan boleh atau tidaknya sebuah kapal masuk baik itu bersandar maupun berlabuh ke Kota Sabang, sepenuhnya kewenangan tim QICP.
QICP itu adalah Quarantine, Imigration, Custom & Port atau dalam bahasa Indonesia, yakni Karantina Pelabuhan, Imigrasi, Bea dan Cukai serta Syahbandar atau KSOP.
"Sehingga sangat keliru bila hal itu dituduhkan bahwa BPKS lah yang memaksakan diri.
Terkait dengan masuknya kapal-kapal yacht secara bersamaan ke Kota Sabang pada Bulan Maret 2020, tidak ada kaitanya dengan event Sabang Marine Festival,” tegas Rizal.
BPKS menilai bahwa lembaga ini telah diadu domba dengan Pemko Sabang dan masyarakat.
Seolah-olah BPKS memaksakan diri atas hadirnya kapal-kapal yacht di Kota Sabang ini.
“Sangat sensitif informasi hoax, karena di tengah mewabahnya virus corona, tapi BPKS seolah-olah membuka pintu masuknya virus itu ke kota Sabang.
Kita juga sangat menyayangkan ada oknum wartawan yang menyebarkan informasi tanpa melakukan cek dan ricek, sehingga menimbulkan opini sangat negatif,” tandasnya.
Wonderfull West Sumatera Rally 2020
Sementara itu, Deputi Komersial dan Investasi, Agus Salim menambahkan, kapal-kapal tersebut singgah ke Kota Sabang karena mengikuti event “Wonderfull West Sumatera Rally 2020”.
Even ini diselenggarakan oleh Kemenko Maritim dan Investasi.
Kemudian Sabang dijadikan sebagai entry point pintu masuk para peserta even tersebut.
"Sehingga tidak benar jika dianggap BPKS memaksakan diri untuk mendatangkan kapal-kapal yacht itu,” tegasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, “West Sumatra Rally 2020” merupakan Rally kapal layar pertama di Sumatera yang entry point dimulai di Sabang.