Pemimpin Australia Umumkan Larangan Masuk Bagi Warga Asing, Negara Fokus Perangi Corona

Australia melalui Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan penutupan negaranya dalam upaya mereka memerangi virus corona

Editor: Muhammad Hadi
AAP
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. 

SERAMBINEWS.COM - Australia melalui Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan penutupan negaranya dalam upaya mereka memerangi virus corona.

Dalam pernyataan Morrison, larangan masuk bagi warga asing itu bakal diterapkans secara efektif Jumat pukul 18.00 waktu setempat (20/3/2020).

PM Australia sekaligus Ketua Partai Liberal itu mengatakan, keputusan melakukan lockdown terjadi setelah dia berkonsultasi dengan komite keamanan nasional.

"Kami akan mulai menerapkan posisi di mana larangan masuk diterapkan bagi warga bukan ke Australia mulai besok malam," tegas dia.

49 TKA China di Bandara Haluoleo Ternyata dari Henan, Berbatasan Dengan Provinsi Asal Virus Corona

Dalam aturan lockdown ini, warga Negeri "Kanguru" dan keluarganya masih diizinkan pulang.

Namun diminta karantina selama 14 hari.

10 Kapal Yarth Asing Berada di Perairan Laut Aceh Jaya

Dilansir dari The West Australian Kamis (19/3/2020), Morrison menerangkan langkah itu diambil karena meningkatnya virus corona di sana dikarenakan imported case.

Kepada awak media, Morrison mengatakan 80 persen kasus yang mereka laporkan terjadi akibat warganya ada yang tertular di luar negeri.

Atau dalam skenario kedua, individu itu terinfeksi dari orang yang baru saja pulang dari negara lain, demikian keterangan Morrison.

Di dalam keputusan yang diumumkan, segala pertemuan indoor yang dihadiri oleh 100 orang dilarang.

Sementara di luar ruangan, aparat bakal menghentikan agenda di atas 500 orang.

Awalnya Bangga Minum Urine Sapi Untuk Obat Virus Corona, Orang-orang India Ini Kini Jatuh Sakit

Restoran, gedung bioskop, maupun lini bisnis lainnya bakal mendapat panduan bagaimana mengelola usaha mereka selepas pertemuan kabinet Jumat.

Sekolah masih diizinkan untuk tetap buka.

Tetapi larangan ketat bakal diberlakukan supaya lansia bisa berada dalam isolasi guna mencegah penyebaran.

PM yang menjabat sejak Agustus 2018 itu mengatakan, pemerintahannya berusaha "membangun jembatan", di mana penutupan negara diiringi peningkatan sektor ekonomi dan kesehatan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved