Selamatkan Nyawa Manusia, tapi Penghargaan bagi Pendonor Darah tak Manusiawi, Ini Saran BFLF Singkil

"Para pendonor darah itu adalah pahlawan yang ikut menyelamatkan orang lain dan wajar saja setelah mendonorkan darahnya pemerintah memberikan makanan bergizi tambahan sehingga pendonor juga terjaga kesehatannya," ujar Darwis.

Berdasarkan Pergub Aceh Nomor 79 tahun 2014, biaya pengganti pengelolaan darah (BPPD) Rp 360.000 per kantong. Nilai itu menjadi dasar RSUD mengklaim kepada BPJS. 

Rinciannya biaya investasi Rp 94.869 atau 24 persen. Terdiri dari gedung Rp 9.752, biaya pengganti kendaraan Rp 13.272, diklat tenaga Rp 6.820 dan penggantian alat Rp 65.025.

• Virus Corona Merebak, Ini Saat yang Paling Tepat untuk Berhenti Merokok, Benarkah?

Kemudian biaya operasional Rp 301.131 atau 76 persen. Masing-masing tenaga Rp 113.380, gedung Rp 2.152, utilities (listrik, air dan gas) Rp 5.896, asuransi gedung, kendaraan dan peralatan Rp 1.464.

Berikutnya manajemen organisasi Rp 12.750, kendaraan (biaya servis) Rp 6.356, transportasi (bensin) Rp 1.912 dan kursus staf Rp 1.572. 

Lalu alat habis pakai Rp 1.643, bahan habis pakai administrasi Rp 4.934, penghargaan donor Rp 2.658 dan bahan habis pakai Rp 146.414. 

Total biaya investasi dan biaya operasional Rp 396.000. Dengan masih adanya bantuan reagen uji sering IMLTD dari Kemenkes Rp 36.000 per kantong (bag) darah. Maka biaya pengganti pengelolaan darah Rp 360.000 per kantong.(*)

• Fotografer Bejat, Ratusan Foto Panas Model Cantik Disebar di Medsos, Ada yang Masih di Bawah Umur

• Daftar Pemain Bola Termahal, Kylian Mbappe Nomor Satu, Lionel Messi Hanya Nomor Delapan

• Kebakaran di Bireuen, Tangan Seorang Pemuda Terluka Saat Menyelamatkan Barang Tetangganya