Berita Aceh Singkil
Selamatkan Nyawa Manusia, tapi Penghargaan bagi Pendonor Darah tak Manusiawi, Ini Saran BFLF Singkil
Menjelang tengah malam gurps WhatsApp Blood For Life Foundation (BFLF) Aceh Singkil, kerap umumkan pasien gawat darurat yang membutuhkan segera...
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Jalimin
Selamatkan Nyawa Manusia, tapi Penghargaan bagi Pendonor Darah tak Manusiawi, Ini Saran BFLF Singkil
Laporan: Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Menjelang tengah malam grups WhatsApp Blood For Life Foundation (BFLF) Aceh Singkil, kerap umumkan pasien gawat darurat yang membutuhkan segera bantuan darah.
Mengetahui itu dalam gelap malam tanpa komando relawan BFLF sibuk mencari pendonor yang cocok golongan darahnya dengan pasien.
Biasanya tak butuh waktu lama sudah ada relawan yang mengajukan diri sebagai pendonor. Maklum BFLF Aceh Singkil, telah memiliki data pendonor sesuai golongan darahnya.
Darah yang disumbangkan relawan itu menjadi jalan selamatkan nyawa manusia. Para pahlawan kemanusian tersebut, tentu saja tidak mengharap imbalan.
Tapi paling tidak, usai donor darah mereka mendapat makanan bergizi agar kesehatannya terjaga. Sehingga dapat kembali melakukan donor bila sewaktu-waktu ada yang membutuhkan.
Sejauh ini biasanya usia berdonor darah. Relawan hanya mendapatkan sebungkus mi instan. Sedikit beruntung bila melaksanakan donor darah dalam acara pemerintahan atau lembaga.
• Dampak Corona, Bimas Islam Menjelaskan Cara Menguburkan Jenazah
• Lakukan Operasi Keperawanan Jelang Nikah, Wanita Ini Menyesal Setelah Tahu Masa Lalu Sang Suami
• Informasi Percepatan Penanganan Covid-19 Terpusat Satu Pintu di BPBA
Makanan yang diterima pendonor selain mi instan, ada telur serta bubur kacang hijau.
Pemerintah juga masih minim memberikan penghargaan terhadap pendonor. Kendati pekerjaan pendonor kerap selamatkan nyawa manusia.
Dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh Nomor 79 tahun 2014 penghargaan bagi pendonor hanya Rp 2.658 per kantong (bag).
Penghargaan itu tentu masih belum cukup walau sekedar untuk beli susu. "Biaya penghargaan bagi pendonor kurang manusiawi yang hanya Rp 2.658 per kantong darah," kata Ketua Harian BFLF Aceh Singkil, Darwis, Sabtu (21/3/2020).
Darwis mendesak Pemerintah Aceh merevisi Pergub tersebut. Salah satu poinnya menaikan biaya penghargaan kepada pendonor.
• Bernama Indonesia, Nenek Ini Buat Satu Acara Heboh, Beginilah Asal-usul Namanya
Hal tersebut untuk mendorong masyarakat gemar mendonorkan darahnya. Sekaliguas sebagai bentuk perhatian dan penghargaan dari pemerintah atas pengorbanan pendonor darah.