Corona di Aceh
Heboh! Jumlah ODP Corona di Aceh Tamiang Melonjak Drastis Capai 212 Orang
Penurunan drastis ini juga menjadi sorotan karena tidak diimbangi dengan penambahan signifikan PDP di Aceh Utara dan Banda Aceh yang menjadi pusat ruj
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Data yang dilansir Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh tentang pasien penderita virus Corona sempat menghebohkan masyarakat Aceh Tamiang karena menunjukkan peningkatan penyebaran virus yang signifikan.
Melalui website resmi dinkes.acehprov.go.id, tabel data tentang kondisi penyebaran virus Corona menempatkan Aceh Tamiang sebagai daerah peringkat satu.
Disebutkan jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Aceh Tamiang terhitung pada 22 Maret 2020 pukul 17.00 WIB mencapai 212 orang.
Jumlah ini melonjak drastis dari sebelumnya yang hanya ada empat ODP.
Dalam skala provinsi peningkatan signifikan ini juga membuat jumlah ODP di Aceh mencapai 389 orang. Meski begitu dipastikan belum ada statusnya yang ditingkatkan menjadi positif Corona.
Tidak sedikit pihak yang mengaitkan melonjaknya orang dalam pengawasan ini dengan kegiatan Bimtek ratusan datok penghulu ke Bandung, pekan lalu.
Rombongan perangkat daerah yang baru pulang ini menjadi sorotan karena banyak yang tidak mengindahkan imbauan mengisolasi diri.
• BREAKING NEWS - Pemkab Singkil Karantina Warga Negara Ceko Berstatus ODP Corona
• Kondisi Detri Warmando Diisolasi Positif Corona, Sang Istri Sedang Hamil Curhat Pilu dan Menangis
• Kondisi Detri Warmando Diisolasi Positif Corona, Sang Istri Sedang Hamil Curhat Pilu dan Menangis
Namun dalam rilis lanjutan yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh pada pukul 22.00 WIB kembali menunjukkan data berbeda.
Kali ini jumlah ODP di Aceh Tamiang menurun drastis. Disebutkan tidak lagi ada 212 orang yang berstatus ODP, melainkan hanya ada 24 orang.
Penurunan drastis ini juga menjadi sorotan karena tidak diimbangi dengan penambahan signifikan PDP di Aceh Utara dan Banda Aceh yang menjadi pusat rujukan penderita Covid-19.
"Kalau memang disebabkan salah input data, seharusnya ada penjelasan. Sekarang ini situasi darurat, jangan membuat masyarakat semakin panik," kata Muhammad Suhaji, aktivis lingkungan di Aceh Tamiang.
Kabag Humas Setdakab Aceh Tamiang Agusliayana Devita dalam sebuah diskusi di grup whatsapp akan mencari tahu terjadinya perubahan angka siginifikan ini.
"Besok pagi (hari ini) kami konfirmasi," kata Devi.(*)