PDP Corona Meninggal
Pasien Suspect Corona yang Meninggal di RSUZA Masih Berstatus PDP, Hasil Laboratorium belum Keluar
"Beliau (AA) meninggal dalam status pasien dalam pengawasan atau PDP. Almarhum menghembuskan napas terakhir pada pukul 12.45 hari ini," kata SAG.
Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
"Beliau (AA) meninggal dalam status pasien dalam pengawasan atau PDP. Almarhum menghembuskan napas terakhir pada pukul 12.45 hari ini," kata SAG.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - AA (56) pasien Covid-19 atau Virus Corona yang yang meninggal Senin (23/3/2020) di ruang respiratory intensive care unit (RICU) RSUZA Banda Aceh ternyata masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Hal tersebut dikatakan oleh Jubir Covid-19, Saifullah Abdulgani (SAG) dalam keterangannya kepada Serambinews.com, sore ini.
"Beliau (AA) meninggal dalam status pasien dalam pengawasan atau PDP.
Almarhum menghembuskan napas terakhir pada pukul 12.45 hari ini," kata SAG.
Menurut SAG, belum lama ini, saat AA dinyatakan PDP, pihak RSUZA Banda Aceh telah mengirim spesimen AA ke Jakarta untuk dicek positif Covid-19 atau tidak.
Namun, hasil laboratorium tersebut belum dikirim dari Jakarta dan AA Senin (23/1/2020) hari ini meninggal dunia.
• Satu Orang ODP Corona di Subulussalam, 20 Orang Yang Baru Pulang dari Luar Aceh Dikarantina di Rumah
• Beredar Info Poldasu Larang Jual Gula Pasir Medan ke Aceh, Ini Kata Wadir Reskrimsus Polda Aceh
• RSUD Nagan Raya Disemprot Desinfektan Cegah Corona, Turut Sediakan Minuman Jahe
SAG juga tidak bisa menyimpulkan apakah AA positif terjangkit Covid-19 atau tidak, lantaran hasil laboratorium belum tiba di Aceh.
"Beliau meninggal dalam status PDP karena hasil laboratorium belum tiba, jadi belum kita simpulkan positif atau tidak," katanya.
Namun, AA ada riwayat perjalanan dari Surabaya dan Bogor.
Pada 16 Maret, AA masuk rumah sakit pertama di Lhokseumawe.
Kemudian pada 20 Maret lalu, AA dirujuk ke RSUZA Banda Aceh karena statusnya naik menjadi PDP dan perlu penanganan khusus pihak RSUZA.
"Dirujuk ke RSUZA tanggal 20, jadi beliau cuma tiga hari baru berada di RSUZA," pungkas SAG.
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, Innalillahi wa innailaihi rajiun, untuk pertama kalinya, pasien Covid-19 atau virus Corona meninggal di Aceh dalam pengawasan di RSUZA Banda Aceh, Senin (23/3/2020).
Pasien yang meninggal tersebut adalah AA berasal dari Kota Lhokseumawe.
Jubir Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) membenarkan informasi tersebut.
"Iya benar, telah meninggal dunia pasien atas nama AA, asal Lhokseumawe pukul 12.45 WIB di RSUZA Banda Aceh," kata Jubir SAG.
Dalam keterangan SAG, AA tersebut sebelumnya baru pulang dari Surabaya dan Bogor.
"Beliau ada riwayat perjalanan dari sana, dan masuk RS pertama tanggal 16 Maret dan dirujuk ke RSUZA 20 Maret 2020," pungkas SAG.
Update korban virus corona
Sementara itu, angka kasus terinfeksi virus corona di seluruh dunia masih terus meningkat.
Hingga Minggu (22/3/2020) pagi, data John Hopkins University, menunjukkan, ada 304.528 kasus terinfeksi, 12.973 orang meninggal dunia, dan 91.676 orang sembuh.
Data sehari sebelumnya, 271.629 kasus, 11.282 orang meninggal dunia, dan 87.403 orang sembuh.
China masih mencatatkan kasus tertinggi, yaitu 81.305 kasus.
Melansir CNN, selain China, negara dengan kasus terbesar lainnya adalah Italia dan Spanyol.
Sementara itu, negara-negara dengan jumlah kematian tertinggi adalah Italia, China, dan Iran.
Bolivia karantina total
Pada Minggu (22/3/2020), Bolivia mengumumkan karantina total selama 14 hari.
Masyarakat Bolivia harus berada di rumah sepanjang hari.
Dari setiap keluarga hanya satu orang yang boleh ke luar rumah untuk berbelanja.
Sementara itu, apotek, rumah sakit, dan pusat kesehatan akan tetap buka seperti biasa.
Angkutan umum dan pribadi akan ditangguhkan.
Kasus pertama narapidana positif corona di Brooklyn Seorang narapidana di Pusat Penahanan Metropolitan di Brooklyn telah terkonfirmasi positif Covid-19.
Kasus ini adalah kasus pertama seorang narapidana yang dinyatakan positif corona.
Awalnya, seperti keterangan resmi lembaga berwenang, tahanan itu mengeluhkan nyeri di dadanya.
Selanjutnya, ia dibawa ke rumah sakit dan menjalani uji tes corona.
Singapura dan UEA
Singapura dan Uni Emirat Arab mengumumkan kematian pertama akibat virus corona.
Singapura selama ini menjadi sorotan dunia karena dinilai dapat membatasi penyebaran virus corona tanpa ada laporan kematian.
Kuwait
Sementara itu, di Kuwait, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Kuwait Anas Al-Saleh mengumumkan pemberlakuan jam malam.
Hal itu karena masyarakatnya tidak patuh terhadap instruksi yang disampaikan pemerintah.
Jam malam itu berlaku selama 11 jam, mulai Minggu (22/3/2020) pukul 17.00 hingga Senin (23/3/2020) pukul 04.00.
Kolombia
Pada Jumat (20/3/2020), mengumumkan akan melakukan isolasi wajib selama 19 hari.
Presiden Kolombia Ivan Duque mengumumkan isolasi dimulai pada Selasa, 24 Maret 2020.
Isolasi berlangsung selama 19 hari, tepatnya hingga 13 April 2020.
Warga Kolombia hanya akan diizinkan pergi ke luar rumah untuk mengakses layanan kesehatan, membeli makanan, obat-obatan, ke bank serta kantor pos.
Sebelumnya, warga Kolombia diimbau melakukan isolasi.
Pada Jumat lalu, Kolombia melaporkan 158 kasus virus corona tanpa kematian.
Sementara itu, di Italia, dengan jumlah kasus kematian terbanyak di dunia, Italia akan menggunakan pasukan bersenjata atau militer untuk menghadapi corona. (*)