Wabah Corona

Penelitian Terbaru Covid-19, Ternyata Virus Corona Mampu Bertahan 3 Jam di Udara,Ini Penjelasan Ahli

Virus yang menyebabkan COVID-19, dapat hidup di udara dan di permukaan antara beberapa jam dan beberapa hari

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
ANADOLU AGENCY/ISSAM RIMAWI
Pekerja medis melakukan tes COVID-19 di Laboratorium Sentral Kementerian Kesehatan Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat pada 16 Maret 2020. 

Ada spekulasi bahwa begitu musim panas tiba dan cuaca memanas, virus tidak akan bertahan, tetapi kita belum tahu apakah itu benar.

Belajar dari Italia, Ini yang Perlu Dilakukan untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona di Aceh

Apakah cuaca atau suhu dalam ruangan memengaruhi kelangsungan hidup virus COVID-19 di permukaan?

Tidak ada bukti satu atau lain cara.

Viabilitas virus dalam paparan panas atau dingin belum diteliti.

Tetapi itu menunjukkan bahwa studi New England Journal of Medicine dilakukan pada suhu kamar, 21-23 derajat Celcius.

Bagaimana virus yang menyebabkan COVID-19 dibandingkan dengan coronavirus lain, dan mengapa kita melihat lebih banyak kasus?

SARS-CoV-2 berperilaku seperti coronavirus pernapasan khas dalam mekanisme dasar infeksi dan replikasi.

Tetapi beberapa mutasi memungkinkannya untuk mengikat reseptor inangnya lebih ketat dan meningkatkan transmisibilitasnya, yang dianggap membuatnya lebih menular.

Studi New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa stabilitas SARS-CoV-2 sangat mirip dengan SARS-CoV1, virus yang menyebabkan wabah global SARS 2002-2003.

Tetapi, para peneliti percaya bahwa orang dapat membawa viral load SARS-CoV-2 yang tinggi di saluran pernapasan bagian atas tanpa mengenali gejala apa pun, memungkinkan mereka untuk menumpahkan dan menularkan virus sementara tanpa gejala.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved