WHO: 20 Vaksin Virus Corona Tengah Dikembangkan

World Health Organization (WHO), bekerja sama dengan para ilmuwan di seluruh dunia sedang mengembangkan sedikitnya 20 vaksin virus corona yang berbeda

Editor: Faisal Zamzami
Weibo via South China Morning Post
Seorang petugas kesehatan menyuntikkan vaksin virus corona ke seorang sukarelawan. Terdapat 108 relawan di Wuhan yang mengambil bagian dalam uji coba vaksin.(Weibo via South China Morning Post) 

SERAMBINEWS.COM - World Health Organization (WHO), bekerja sama dengan para ilmuwan di seluruh dunia sedang mengembangkan sedikitnya 20 vaksin virus corona yang berbeda.

Beberapa vaksin telah dalam tahap uji klinis pada waktu singkat --hanya 60 hari setelah pengurutan gen.

"Akselerasi proses ini benar-benar dramatis pada apa yang dapat kami lakukan, membangun pekerjaan yang dimulai dengan SARS, MERS dan sekarang digunakan untuk COVID-19." Demikian keterangan Dr. Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis untuk program kedaruratan WHO, pada konferensi pers di kantor pusat organisasi di Jenewa, Jumat lalu.

Namun vaksin masih belum tersedia untuk penggunaan publik, pejabat WHO mengingatkan.

Ilmuwan mengatakan uji coba klinis dan persetujuan keamanan yang diperlukan untuk mengeluarkan vaksin ke pasar bisa memakan waktu hingga 18 bulan.

Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan WHO mengatakan alasan perlunya uji coba.

"Hanya ada satu hal yang lebih berbahaya daripada virus jahat, dan itu adalah vaksin yang buruk," katanya.

"Kita harus sangat berhati-hati dalam mengembangkan produk apa pun yang akan kita suntikkan ke dalam sebagian besar populasi dunia."

Ia menambahkan, uji coba manusia pertama pada vaksin yang dimulai minggu ini di AS adalah "hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya."

Ryan mengatakan, vaksin tidak akan bisa dibuat secepat ini jika China dan negara-negara lain tidak berbagi urutan genetik COVID-19 dengan seluruh dunia.

National Institutes of Health telah bekerja cepat dengan perusahaan biotek Moderna untuk mengembangkan vaksin menggunakan urutan genetik dari virus corona.

Uji coba dimulai Senin di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, Washington.

Uji coba tahap awal, atau fase 1, akan menguji vaksin pada 45 pria dan wanita yang tidak hamil berusia antara 18 - 55 tahun, menurut rincian uji coba di situs NIH.

Setelah vaksin ditemukan, para pejabat WHO mengingatkan rintangan logistik, keuangan, dan etika lain yang akan dihadapi para pemimpin dunia.

"Bahkan jika kita mendapatkan vaksin yang efektif, kita harus memiliki vaksin yang tersedia untuk semua orang. Harus ada akses yang adil dan merata ke vaksin itu untuk semua orang," kata Ryan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved