WHO: 20 Vaksin Virus Corona Tengah Dikembangkan

World Health Organization (WHO), bekerja sama dengan para ilmuwan di seluruh dunia sedang mengembangkan sedikitnya 20 vaksin virus corona yang berbeda

Editor: Faisal Zamzami
Weibo via South China Morning Post
Seorang petugas kesehatan menyuntikkan vaksin virus corona ke seorang sukarelawan. Terdapat 108 relawan di Wuhan yang mengambil bagian dalam uji coba vaksin.(Weibo via South China Morning Post) 

Ryan melanjutkan, dunia tidak akan terlindungi dari virus corona kecuali semua orang divaksinasi.

Tugas selanjutnya adalah bagaimana kita memastikan kita mendapatkan vaksin itu tepat waktu, mendistribusikan vaksin itu kepada populasi di seluruh dunia dan meyakinkan orang untuk memperoleh vaksin.

Direktur General WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menghubungi para pemimpin global tentang masalah ini, kata Ryan.

"Pemberian vaksin ini tidak boleh pilih-pilih, misalnya untuk yang kaya saja, namun juga bagi mereka yang tidak mampu membelinya," kata Tedros.

"Kita harus menjawab pertanyaan itu sedini mungkin."

Sebagai catatan, virus corona telah menginfeksi lebih dari 245.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan sedikitnya 10.031 orang, menurut data dari Johns Hopkins University.

Wabah dimulai di Wuhan, China pada bulan Desember 2019 dan sejak itu menyebar cepat ke seluruh dunia.

Pada pekan lalu, WHO mengumumkan wilayah Eropa telah menjadi pusat penyebaran baru virus corona.

Pemerintah China: Vaksin Coronavirus Akan Siap pada Bulan April

Pemerintah Tiongkok mengatakan, mereka akan memiliki vaksin coronavirus yang siap bulan depan untuk situasi darurat dan uji klinis.

Delapan lembaga di negara itu sedang mengerjakan lima pendekatan untuk inokulasi dalam upaya memerangi COVID-19, menurut South China Morning Post.

"Menurut perkiraan kami, kami berharap bahwa pada bulan April beberapa vaksin akan memasuki penelitian klinis atau digunakan dalam situasi darurat," kata Zheng Zhongwei, direktur Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi Komisi Kesehatan Nasional, Jumat waktu setempat.

 Sementara itu akan memakan waktu setidaknya 12 hingga 18 bulan untuk memastikan vaksin itu aman untuk masyarakat umum, di bawah hukum Tiongkok, mereka dapat digunakan lebih awal untuk penggunaan darurat kesehatan masyarakat yang penting, asalkan manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Mengesampingkan kekhawatiran tentang keamanan vaksin, Zheng mengatakan, mereka sedang mengembangkan vaksin ini sesuai dengan persyaratan teknis standar dan ilmiah.

Di Amerika Serikat, perusahaan bioteknologi yang berbasis di Massachusetts, Moderna Inc., mengirimkan vaksinnya ke National Institute of Allergy and Infectious Diseases untuk pengujian pada akhir bulan lalu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved