Corona di Aceh
Darurat Corona, Pemko Subulussalam Diminta Bantu Sembako untuk Warga Miskin
Permintaan ini terkait dampak kebijakan penghentian aktivitas selama masa darurat wabah virus corona Covid-19.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Pemerintah Kota Subulussalam diminta memberi subsidi kepada pekerja harian dan orang miskin berupa beras dan sembako.
Permintaan ini terkait dampak kebijakan penghentian aktivitas selama masa darurat wabah virus corona Covid-19.
”Kita harap ada kebijakan untuk membantu sembako kepada warga miskin,” kata Ustaz Sabaruddin S, tokoh agama Subulussalam kepada Serambinews.com, Rabu (25/3/2020).
Menurut Sabaruddin, dalam kebijakan pembatasan aktivitas keluar perlu pula ada solusi bagi masyarakat berekonomi lemah atau miskin.
Sebab, ada banyak masyarakat mulai terdampak akibat pembatasan aktivitas.
Padahal, kata Sabaruddin masyarakat yang berekonomi lemah pendapatannya bertumpu pada harian atau bekerja keluar setiap hari.
Makanya, pemerintah diminta segera mengeluarkan kebijakan yang dapat meringankan beban masyarakat di saat darurat seperti saat ini.
Dengan demikian, lanjut Sabaruddin kebutuhan pangan masyarakat bisa terjaga.
• Harga Gula Pasir di Aceh Naik Hingga Rp 23 Ribu Per Kg, Sudah Tiga Hari Pasokan dari Medan Terhenti
• Update Corona di Aceh, 216 Dalam Pemantauan, 39 Dalam Pengawasan dan 0 Positif
• Ibunda Presiden Jokowi Akan Dimakamkan di Daerah Ini Besok
Sabaruddin yang juga Ketua Baitul Mal (BM) Subulussalam mencontohkan hasil rapat forkopimda Sumatera Utara dimana ada kebijakan menahan stok sembako tidak dijual keluar daerah.
Ini, menurut Sabaruddin bakal berdampak juga terhadap ketahanan pangan Kota Subulussalam yang selama ini 90 persen ketergantungan dengan sumut.
Sehubungan dengan itu, Sabaruddin menyinggung pokja corona yang sudah dibentuk di Subulussalam meliputi yakni pokja penanggulangan, Penanganan dan ketahanan pangan.
Dia berpendapat seharusnya pokja penanggulangan memaksimalkan masyarakat stay ad home dan pokja ketahanan pangan membagi beras serta sembako.
Dikatakan, bila ini kita maksimalkan, maka penanganan corona di Subulussalam dapat mengerucut. Tetapi, lanjutnya, bila dua pokja tersebut tidak maksimal maka penanganan akan membludak sementara fasilitas dan tenaga kesehatan di Subulusalam terbatas.
“Kami dapat info ketahanan beras kita cukup untuk tujuh bulan.