Corona di Aceh
Gedung Tgk Chiek Pante Geulima Jadi Ruang Isolasi Corona di Pijay, Ini Jumlah Dana yang Dipersiapkan
Dengan kelengkapan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) serta lapangan Helpad atau landasan pendaratan pesawat Helikupter.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
Dengan kelengkapan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) serta lapangan Helpad atau landasan pendaratan pesawat Helikupter.
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Gedung Taher Fondation atau lebih tepat disebut Tgk Chiek Pante Geulima.
Bangunan ini berada di tengah komplek perkantoran Kantor Bupati Pidie Jaya, Cot Trieng.
Gedung ini dijadikan sebagai fasilitas utama penanganan virus Corona oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya (Pijay).
Asistem II Setdakab Pijay, Ir Jailani Beuramat kepada Serambinews.com, Rabu (25/3/2020) mengatakan, fasilitas gedung Escape Bulding itu dibangun pascabencana gempa 2016 atau pada 2018 melalui bantuan dana Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
"Gedung berlantai dua tersebut memiliki 22 ruang kamar.
• Seorang Pria Tewas akibat Hantavirus di China, Benarkah Lebih Ganas dari Covid-19? Ini Faktanya
• Kondisi Menhub Budi Karya Sumadi yang Positif Corona Sangat Membaik, Ventilator Sudah Dilepas
• Antisipasi Corona, Personel dan Tamu yang Masuk ke Mapolres Aceh Utara Diperiksa Suhu Tubuh
Dengan kelengkapan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) serta lapangan Helpad atau landasan pendaratan pesawat Helikupter.
Maka sangat layak dijadikan pusat konsentrasi penanganan covid-19," ujarnya
Menurut Jailani dengan kekuatan fasilitas mumpuni pada gedung Taher Fondation Tgk Chiek Geulima yang dimiliki saat ini maka sangatlah tepat untuk dijadikan bagi penanganan Pandemi covid-19.
Apalagi lokasi ini lebih tepat dan sangat sentral serta paling steril dari jangkaun masyarakat umum bagi penanganan musibah penyakit wabah Pandemi Virus Corona ini.
Malahan sampai saat ini Pemkab (Pijay) juga terus berupaya melengkapi fasilitas pendukung secara standar.
Baik terhadap ranjang maupun peralatan medis pendukung.
Diakui saat ini delapan warga Pijay masih berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Untuk sementara Pemkab tetap komit mengupayakan fasilitas ini secara maksimal,"jelasnya.