Saham 10 BUMN Ini Babak Belur Akibat Covid-19, Berikut Rinciannya
Pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah dalam kondisi yang tak menentu sejak mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia
SERAMBINEWS.COM - Pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah dalam kondisi yang tak menentu sejak mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Banyak saham emiten berguguran, termasuk perusahaan-perusahaan negara alias BUMN.
Pada perdagangan kemarin, Selasa (24/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup negatif.
IHSG turun 51 poin (1,3 persen) ke level 3.937.
Penurunan IHSG melengkapi kinerja rupiah yang juga tengah terpuruk.
Kompas.com merangkum perbandingan harga saham berdasarkan informasi perdagangan BEI selama 60 hari perdagangan terakhir atau sejak 30 Desember 2019 hingga penutupan perdagangan terakhir pada 24 Maret 2020.
• Ibunda Presiden Jokowi Akan Dimakamkan di Daerah Ini Besok
Berikut 10 saham BUMN yang harganya anjlok cukup dalam sejak penghujung tahun 2019 lalu hingga saat ini:
1. Adhi Karya
Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengalami penurunan drastis hanya dalam 60 hari perdagangan terakhir.
Sahamnya terjun bebas hingga lebih dari separuhnya.
Pada penutupan perdagangan 30 Desember 2019 lalu, harga saham ADHI berada di level Rp 1.210 per lembarnya.
Lalu pada penutupan perdagangan terakhir, harganya tinggal Rp 386.
2. Semen Indonesia
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) jadi salah satu BUMN terbuka yang sahamnya anjlok sangat tajam.
Nilai saham produsen semen ini pada penutupan 30 Desember 2019 lalu berada di level Rp 12.000 setiap lembarnya.
• 2 Wanita Bertengkar di Pidie Pakai Parang, Endang Diboyong ke Rumah Sakit, IWT ke Kantor Polisi