Corona di Aceh
Minta Pemerintah Aceh Lockdown, Anggota DPRA Ini Setuju Dana Perjalanan Dinas dan Aspirasi Dialihkan
“Ini resiko berat yang harus diambil, demi alasan kemanusiaan dan memutus rantai penyebaran Covid 19 di Aceh,” kata Muslim.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
“Ini resiko berat yang harus diambil, demi alasan kemanusiaan dan memutus rantai penyebaran Covid 19 di Aceh,” kata Muslim.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Anggota DPR Aceh, Muslim Syamsuddin MAP meminta Pemerintah Aceh, agar segera memberlakukan lockdown (penguncian akses masuk dan ke luar) untuk Aceh.
Namun, lockdown tersebut harus dibarengi dengan subsidi rakyat dan penindakan atas pelanggaran.
Saran lockdown disampaikan Muslim, untuk pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Apalagi dari dua pasien yang meninggal di RSU Zainoel ABidin, satu di antaranya positif dinyatakan corona.
Bahkan ia setuju, jika dana perjalanan dinas dan aspirasi dialihkan untuk subsidi kepada masyarakat.
"Setelah diumumkan pasien PDP warga Lhokseumawe yang meninggal dunia karena positif Corona, saya anggota DPRA meminta kepada Pemerintah Aceh agar memberlakukan lockdown," ujar Muslim Syamsuddin dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Kamis (26/3/2020).
• PT BIA Siap Hadapi Dishub Aceh di Mahkamah Agung Soal Kasus Pesawat CTSW Bantuan YLI
Muslim menyebutkan, pemberlakuan lockdown agar dilakukan secara ketat dengan cara menutup semua jalur ke luar-masuk Aceh, baik darat, laut maupun udara.
“Ini resiko berat yang harus diambil, demi alasan kemanusiaan dan memutus rantai penyebaran Covid 19 di Aceh,” kata Muslim.
Tanpa mengabaikan kebutuhan masyarakat ketika lockdown diberlakukan, Muslim meminta pemerintah menjamin kebutuhan bahan pokok masyarakat.
Muslim pun memberikan beberapa usulan, mengenai kebutuhan pokok masyarakat.
Pemerintah Aceh dapat memberi bantuan langsung atau jadup kepada masyarakat menggunakan APBA.
Pemerintah bisa menyisir anggaran yang tidak berkenaan langsung kepada masyarakat, untuk dialihkan kepada program pengadaan pangan.
Skema penyaluran juga bisa dilakukan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan program jadup lainnya, yang langsung menyentuh kepada masyarakat.
"Saya sepakat dana perjalanan dinas saya dialihkan, kami di DPRA juga sepakat, seandainya aspirasi kami disisihkan untuk penanganan masyarakat. Termasuk untuk fasilitas dan insentif tenaga kesehatan, sebagai pejuang terdepan dalam penanganan covid-19," papar Muslim.
• Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Meluas hingga 27 Provinsi, Aceh 1 Kasus Perdana, Papua 7 Kasus
Tak kalah pentingnya, sebut muslim, Pemerintah Aceh agar dapat membentuk satu gugus tugas dalam upaya penertiban masyarakat, bahkan dengan penindakan.
Pemberlakuan lockdown harus dilakukan secara ketat.
"Gugus tugas ini yang diturunkan ke masyarakat untuk menghalau atau membubarkan kerumunan dan orang-orang yang berkeliaran setelah diberlakukan lockdown. Jika perlu, beri hukuman bagi yang membangkang" kata Muslim.
Apabila langkah lockdown diambil oleh Pemerintah Aceh serta jaminan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari terpenuhi, Muslim yakin virus Corona yang saat ini menjadi pandemi akan musnah di Aceh.
Karena tidak mendapat tempat inkubasi atau inang baru.
"Setelah usaha atau ikhtiar ini kita lakukan, lalu mari kita berdoa, agar wabah ini lenyap di bumi Aceh yang kita cintai ini. Saya juga mengharapkan seluruh insan apakah politisi atau seluruh pihak, agar kompak melawan wabah ini dan melupakan perbedaan" demikian Muslim. (*)
• Fakta Jenazah PDP Dibongkar Keluarga, Hasil Tes Belum Keluar, Bersitegang dengan Pihak RS