Upaya Tanggap Darurat dan Isolasi Warga Miskin

Komisi 1 DPRK Usulkan Tiap Gampong Gunakan 10 Persen Dana Desa * Upaya Tanggap Darurat dan Isolasi Warga Miskin...

Editor: IKL
For Serambinews.com
Anggota Komisi 1 DPRK Banda Aceh, Husaini 

Komisi 1 DPRK Usulkan Tiap Gampong Gunakan 10 Persen Dana Desa

* Upaya Tanggap Darurat dan Isolasi Warga Miskin

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Komisi 1 DPRK Banda Aceh, Husaini, menyarankan setiap gampong di Kota Banda Aceh yang terdapat 90 gampong dari 9 kecamatan di Kota Banda Aceh, dapat mempergunakan 10 persen dari dana desa.

Peruntukkan 10 persen anggaran milik desa yang dimaksud itu, bertujuan sebagai dana tanggap darurat dalam upaya gampong  mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 serta sebagai langkah mempersiapkan  segala kebutuhan untuk didistribusikan bagi warga yang hidup pas-pasan di dalam desa tersebut.

Pemerintah Harus Pastikan Sembako Aman  

Pandemi Covid-19, Kapolres Lhokseumawe Cek Bekas Penampungan Rohingnya, Ini Tujuannya

Terhadap usulan tersebut kata Husaini yang duduk di Komisi I dan membidangi Pemerintahan dan Hukum tersebut dibutuhkan dukungan pemerintah serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Kota Banda Aceh.

Jadi, ungkapnya untuk usulan program tiap gampong tetap dilakukan dan dana 10 persen untuk tanggap darurat, misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok, seperti beras, telor, minyak, tepung  dan lain sebagainya juga bisa dianggarkan.

“Ini situasional! Keadaan mewabahnya virus corona ini harus kita respons dengan cepat. Bagai­mana dengan masyarakat yang hidupnya pas-pasan, sehari kerja untuk sehari makan.

Jadi, gunanya pengganggaran dana 10 persen itulah yang diplotkan untuk membantu masyarakat yang hidupnya pas-pasan tersebut,” ungkap Husaini.

Stok APD di Puskesmas Aceh Singkil Habis

PDP Corona Meninggal karena Menunggu Lama, Sempat Kirim Pesan ke Jokowi dan Terawan

Karena, di satu sisi, pemerintah mengintruksikan agar semua masyarakat harus mengisolasi dirinya di rumah masing-masing, tidak melakukan aktivitas sementara di tempat-tempat keramaian serta hal-hal lainnya yang ‘mengekang’ dan membuat kondisi masyarakat miskin di bawah rata-rata itu tambah parah.

Tapi, kalau akhirnya mereka masyarakat miskin yang hidupnya pas-pasan dan harus ‘dipaksa’ mengekang diri di rumah dan tidak ada apa-apa yang bisa diberikan oleh pemerintah atau di gampongnya, akhirnya mau tidak mau, mereka harus bekerja.

Meski pun dalam kondisi gempuran wabah dan virus dan nyawa taruhannya. Tapi kondisi itu akhirnya harus mereka pilih untuk tetap bekerja di luar rumah dengan tekad mereka harus bertahan hidup.

“Ini situasional hal itu yang harus kita pikirkan bersama. Untuk saat ini kita harus memikirkan untuk mengambil kebijakan dan langkah yang cepat sebelum semuanya terlambat.

Jangan sampai semuanya terjadi, baru berpikir untuk berbuat sesuatu, untuk apalagi. Karena semuanya sudah terlambat,” tegas Husaini.

Gunung Merapi Kembali Erupsi, Kolom Abu Capai 5 Kilometer, Warga Panik

Mobil Water Canon Brimob Diterjunkan Semprot Desinfektan di Jalan Protokol Kota Takengon

Karena itu, dirinya juga mengharapkan Pemerintah Kota Banda Aceh serta DPMG Kota Banda Aceh, harus menyikapi terhadap usulan tersebut dan diminta untuk memfasilitasnya.

“Kondisi kita sekarang sudah emergency. Hari ini di Aceh sudah ada yang positif corona dan jangan sampai kita terlambat dan  akan menyesali diri. Kalau sudah terlambat untuk apalagi,” pungkasnya.

Menyikapi hal tersebut, Husaini juga akan berkoordinasi dengan Wali Kota Banda Aceh dan Kepala Dinas PMG Kota Banda Aceh, pungkas Politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved