Virus Corona Serang Dunia

Tujuh Organisasi HAM Tuntut Presiden Mesir Bertanggung Jawab Atasi Wabah Virus Corona di Negaranya

Tujuh organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) menuntut Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi untuk bertanggung jawab terhadap penyebaran virus corona di

Editor: Faisal Zamzami

Namun pernyataan bersama dari organisasi HAM yang menuntut pemerintah Mesir melaporkan hasil penilaian ilmuwan internasional terkait angka infeksi di negara 'piramida' itu.

Penilaian ilmuwan internasional mengatakan bahwa berdasarkan jurnalis yang mencari fakta dan saksi mata di Mesir menunjukkan jumlah kasus sebenarnya lebih tinggi dibandingkan angka resmi yang diumumkan pemerintah Mesir.

Ulama Al-Azhar Mesir Keluarkan Fatwa Salat di Rumah

 Dikutip dari BBC Araby, Ulama Al-Azhar Mesir mengeluarkan fatwa pada Minggu (15/03/2020).

Fatwanya meminta umat Islam untuk tidak melakukan salat Jumat dan sholat berjamaah di masjid-masjid untuk membatasi penyebaran virus corona.

Tentara Mesir mengambil "langkah pencegahan" untuk mengantisipasi virus dan memberi dukungan kepada berbagai lembaga negara.

Dalam fatwa resminya, Otoritas Ulama Senior dari Al-Azhar Mesir mengizinkan penangguhan salat Jumat dan sholat berjamaah untuk melindungi orang-orang dari penularan virus corona.

"Mengingat frekuensi informasi medis yang mengumumkan bahwa sebenarnya bahaya dari virus adalah kemudahan dan kecepatan penyebarannya, fatwa tersebut sejalan dengan tujuan terbesar hukum Islam yaitu melindungi jiwa dari semua bahaya dan kerusakan," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.

Dia menjelaskan bahwa alternatif yang benar untuk salat Jumat adalah empat rakaat di siang hari di rumah (salat Zuhur), atau di tempat mana pun yang tidak ramai.

Otoritas itu menambahkan bahwa semua warga negara diwajibkan oleh hukum untuk mematuhi instruksi dan pedoman yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan.

Hal itu juga untuk membatasi penyebaran virus dan menghilangkannya, serta "mendapatkan informasi dari sumber resmi yang relevan."

Juru bicara militer untuk Angkatan Bersenjata Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa "cadangan mendesak bahan makanan dan alat sterilisasi dan peralatan sedang dipertahankan."

, "Mobil dan peralatan pemadam kebakaran telah disesuaikan untuk digunakan dalam pekerjaan sterilisasi ruang terbuka."

Penutupan tempat ibadah

Kementerian Waqaf Mesir, Muhammad Mukhtar Jumaa, memutuskan untuk menutup seluruh tempat ibadah di negaranya selama dua pekan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved